Dasar Pengolahan Air Limbah

Basic Knowledge in WWTP : Kenapa Koagulasi pHnya diatur

Basic Knowledge in WWTP : Kenapa Koagulasi pHnya diatur

Photo pas Solid Innorganic Lecture (KiKa : Junius, Adi, Rayza, Prof Nielsen, Mr. Anggi)

Dunia WWTP atau pengolahan air limbah adalah dunia yang cukup menarik bagi saya. Karena disana semua ilmu yang saya pernah pelajari atau bahkan ilmu pengetahuan alam yang paling basic sekalipun akan berlaku. 
Salah satu case yang sering ditanyakan oleh para operator ataupun peserta training saya adalah ini. “Pak kenapa sih kalau mau koagulasi pH nya dibikin diatas 7?”
Pertanyaan yang bagus dan cukup menarik. Ya.. Bagi kawan-kawan yang berasal dari bidang ilmu lainnya seperti mechanical ataupun electrical tentu memiliki pertanyaan yang sama. Memang sih lain halnya dengan teman-teman seperjuangan yang memiliki basic kimia seperti saya.

Hampir semua pengendapan terjadi di pH Basa

Saya masih teringat ketika zaman sekolah di salah satu sekolah analis kimia terbaik di Indonesia “SMAKBo”. 
Disana pelajaran praktikum laboratorium yang pertama kali dipelajari adalah di Laboratrium Gravimetri. Dan hal yang cukup memorable bagi saya adalah ketika suatu garam dilarutkan terlebih dahulu dalam suasana asam (sekitar pH 3). Untuk kemudian di tambahkan basa, dan Puff.. Jadilah Coco Crunch Endapan (reaksi biasa terjadi di pH 7 ke atas).
Sama halnya yang terjadi dengan reaksi di IPAL atau Installasi Pengolahan Limbah, kita dapat menemukan hampir semua IPAL akan memiliki dosing pump yang memiliki tugas menginjeksi basa ke tangki reaksinya. 
Ya walaupun ada beberapa yang karena air limbahnya sudah terkondisi basa tidak diinject, tapi mari lewatkan alasan ini dulu (Saya akan membahasnya di tulisan lainnya).
Jangan Lewatkan Dasarnya diSini : Teknik Dasar Pengolahan Air Limbah

Reaksi Standar di Sebuah IPAL

Masih berbicara tentang sebuah basic knowledge in WWTP, ini adalah sebuah reaksi standar dari sebuah sistem pengolahan air limbah. Anda dapat menemukannya hampir disemua tempat IPAL (Please kalau ada yang email saya dengan berlagak sok tau.. Saya sudah tuliskan hampir di semua, “Bukan disemua”. Karena saya juga pernah membuat desain IPAL yang tidak memakai reaksi ini).
Reaksi diawali dengan adanya penambahan bahan kimia asam, biasanya adalah Asam Klorida ataupun Asam Sulfat. Dan Anda dapat menemukan ditangki reaksi pertama ada sebuah pH meter.
Tujuan dari proses pengasaman ini adalah untuk menyempurnakan proses pelarutan zat-zat organik maupun inorganik dalam air limbah. Sehingga, ketika terjadi proses pengendapan nanti maka endapan atau sludge yang terjadi bersifat homogen.
Selanjutnya Reaksi akan dilanjutkan dengan proses Pengkondisian basa. Penambahan basa ini ditujukan agar mendapatkan suasana basa. Sebab, mengingat sudah menjadi hukum alam bahwa kebanyakan logam dan mineral akan mengendap dalam suasana basa. (Untuk lebih jelasnya, saya menyarankann Anda untuk membeli buku Vogel jilid I dan II).

bakteri tetap akan hidup walaupun keadaan untuk tumbuh ternyata tidak optimal

Setelah proses pengkondisian dalam suasana basa terjadi, Anda akan menemukan penambahan koagulan disana. Untuk proses ini ada cukup banyak koagulan yang bisa dipilih yang tentu akan kembali pada jenis limbah yang sedang diolah disana.
Sedikit Bicara Tentang Koagulan
Beberapa koagulan yang biasa terdapat dipasaran Antara lain adalah PAC, Tawas, dan FeCl3. Untuk PAC biasa digunakan pada limbah dengan kadar zat anorganik yang cukup tinggi. Biasanya IPAL yang memakain PAC sebagai koagulan adalah IPAL dengan kadar mineral Nickel, dan Alumunium. Anda juga bisa menggunakannya untuk pengolahan limbah domestik.
Untuk koagulan tawas, biasanya digunakan untuk pengendapan dalam suasana basa yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan tawas bersifat cukup asam, dan akan menurunkan pH effluent hingga dibawah angka baku mutu air limbah. Biasanya tawas digunakan untuk air limbah yang mengandung organik cukup tinggi (Darah salah satunya), atau bisa juga untuk pengendapan Cobalt, dan Fluoride.
Koagulan lainnya adalah FeCl3. Ferric Chloride akan anda temukan pada beberapa pabrik tekstil. By the way.. saya rasa untuk masalah jenis jenis bahan kimia pengendap atau koagulan akan kita skip saja ya.. (Saya akan buat postingan tentang ini nanti).

Kembali ke suasana basa, Kok di akhir ada penambahan ini juga?
Terkadang Anda akan menemukan bahwa di beberapa IPAL ada penambahan NaOH lagi di bagian belakang atau effluent. Apa sih fungsi dari pengaturan pH disana?
Kalau yang dibelakang ini ada pengaturan pH biasanya sih karena kita harus mengacu pada standar baku mutu yang berlaku. Sebagai informasi tambahan, bahwa standar baku mutu untuk air limbah pH nya adalah di angka 6-9.
Sehingga Anda harus mengkondisikan pH di outlet berada pada angka tersebut. atau siap-siap saja ketika ada sidak dari pengelola kawasan atau dari LH setempat anda akan diberikan warning atau denda.

Oke ya bro, sis, sir, mam… Sudah dulu..
Untuk tulisan selanjutnya mudah-mudahan dapat segera di Updat.
Btw.. Jika Anda tertarik dengan Rahasia pengolahan Air bersih maupun air limbah. Silahkan add Google Plus saya. Di Anggi Nurbana.
Sekedar Intermezzo (ane bahas lanjutan kondisi koagulasi pH juga disana), google memiliki fasilitas ini. Sehingga ketika Anda add saya di google plus, maka secara otomatis update dari website ini akan masuk ke inbox teman-teman.
Oiya.. Satu lagi.. Jika yang bisa bahasa inggris.. Saya juga menulis untuk website Internasional tentang pengolahan air di On-Water.Us di situs itu ada beberapa artikel yang tidak saya tulis disini. Jadi silahkan dicek ya..
Akhirul kalam.. Yang benar datangnya dari ALLAH SWT dan yang salah dari diri saya pribadi. Mohon maaf kalau ada salah-salah kate..  ðŸ™‚
PS: 
Btw.. Buat para “Tukang Iri dan Pamer” saya menulis untuk memberikan pengetahuan kepada rekan-rekan yang mau belajar tentang pengolahan air. 
Jadi.. Dari pada Anda SMS saya atau email SPAM dengan bahasa-bahasa tidak sopan. Mengapa Anda tidak menjadi penulis saja disini :).  Kalau benar teori anda bisa dipraktekan, tentu akan banyak orang yang tertarik.
Mari jadikan Indonesia lebih bersih, aman dan bebas pencemaran
Salam Olah-Air.Com
Mr. Anggi Nurbana 
Water and Wastewater Treatment Specialist
Email : anggi.kkei@gmail.com
HP : 0852 8832 5902

Bacaan terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *