Industri pelapisan logam (electroplating) seringkali menggunakan senyawa Sianida ($\text{CN}^-$) untuk pengerjaan logam tertentu, meskipun sifatnya sangat beracun dan mematikan. Limbah cair yang dihasilkan oleh proses ini, terutama yang mengandung Sianida, memerlukan perlakuan kimia yang spesifik dan terkontrol ketat. Kegagalan dalam menguraikan Sianida akan berakibat fatal pada lingkungan dan kesehatan. IPAL Elektroplating yang efektif harus memiliki sistem pengolahan Sianida yang terisolasi dan dipantau secara real-time. PT ROFIS JAYA PERKASA, sebagai Perusahaan WWTP Elektroplating berpengalaman, mengintegrasikan teknologi Oxidation-Reduction Potential (ORP) untuk memastikan dekomposisi Sianida 100%.

Artikel ini akan mengupas tuntas tantangan limbah Sianida, peran penting ORP dalam IPAL Elektroplating, dan mengapa PT ROFIS JAYA PERKASA adalah Pembuat Installasi WWTP Elektroplating yang Anda butuhkan untuk menjamin kepatuhan dan keamanan instalasi Anda. IPAL Elektroplating adalah sistem yang menuntut presisi tinggi.

Lihat Juga : 6 Perbedaan Instalasi WWTP Elektroplating dan WWTP Kimia

1. Mengapa Sianida Menjadi Ancaman Utama di IPAL Elektroplating?

Sianida, baik dalam bentuk Sianida bebas ($\text{CN}^-$) maupun kompleks, adalah polutan yang sangat toksik. Limbah Sianida harus diisolasi dari limbah asam lainnya karena reaksi dengan asam akan menghasilkan Gas Hidrogen Sianida ($\text{HCN}$) yang sangat mematikan dan mudah menguap. Karena risikonya yang tinggi, setiap Perusahaan WWTP Elektroplating wajib merancang unit pengolahan Sianida terpisah (segregasi) sebelum limbah dicampur dengan aliran utama.

2. Proses Kritis: Oksidasi Sianida Dua Tahap

Metode paling matang dan umum untuk mengolah limbah Sianida adalah Oksidasi Klorinasi Basa (Alkaline Chlorination), yang dilakukan dalam dua tahap dengan kontrol pH dan ORP yang ketat. Ini adalah fitur utama yang harus dimiliki IPAL Elektroplating yang legal.

Tahap I: Oksidasi Parsial (Sianida menjadi Sianat)

Tujuan tahap ini adalah mengubah Sianida ($\text{CN}^-$) menjadi Sianat ($\text{CNO}^-$), yang memiliki toksisitas ribuan kali lebih lemah. Reaksi ini wajib dilakukan dalam kondisi sangat basa (pH $10$–$11$) menggunakan Natrium Hipoklorit ($\text{NaOCl}$) sebagai oksidator:

Pengendalian pH yang tinggi sangat penting untuk mencegah pembentukan gas $\text{HCN}$. Perusahaan WWTP Elektroplating kami menjamin kontrol pH otomatis menggunakan pompa dosing $\text{NaOH}$.

Tahap II: Oksidasi Lengkap (Sianat menjadi Nitrogen dan $\text{CO}_2$)

Sianat ($\text{CNO}^-$) yang masih beracun dioksidasi lebih lanjut menjadi Gas Nitrogen ($\text{N}_2$) dan Karbon Dioksida ($\text{CO}_2$). Reaksi ini juga dilakukan dalam suasana basa (pH 8–9). Setelah Tahap II selesai, Sianida sudah hancur sempurna.

Lihat Juga : 4 Teknik Pretreatment : Cara Mengolah Air Limbah Electroplating

3. Peran Kritis Sensor ORP dalam IPAL Elektroplating

Oxidation-Reduction Potential (ORP) adalah parameter yang mengukur kemampuan air limbah untuk mengoksidasi atau mereduksi suatu zat. ORP diukur dalam milivolt ($\text{mV}$). Penggunaan sensor ORP sangat krusial dalam IPAL Elektroplating untuk mengontrol kedua tahap oksidasi Sianida secara otomatis dan efisien.

a. ORP Tahap I (Sianida ke Sianat)

Oksidator harus ditambahkan hingga ORP mencapai ambang batas tertentu (biasanya $300$–$350 \text{mV}$). Ketika ORP mencapai nilai ini, artinya semua Sianida telah teroksidasi menjadi Sianat. PT ROFIS JAYA PERKASA, sebagai Kontraktor WWTP Elektroplating, memprogram dosing pump untuk berhenti bekerja secara otomatis begitu sensor ORP mencapai titik target, menghemat penggunaan $\text{NaOCl}$ dan meminimalkan biaya operasional. Pembuat Installasi WWTP Elektroplating yang modern selalu mengandalkan ORP.

b. ORP Tahap II (Sianat ke $\text{N}_2$)

Oksidasi dilanjutkan hingga ORP mencapai ambang batas yang lebih tinggi (sekitar $600$–$700 \text{mV}$). Titik ini menandakan bahwa Sianat telah hancur sepenuhnya. ORP memastikan proses dekomposisi Sianida tidak hanya berdasarkan waktu, tetapi berdasarkan kebutuhan kimia aktual limbah, yang sangat fluktuatif di IPAL Elektroplating. Instalasi WWTP Elektroplating tanpa ORP adalah blind operation.

4. Keunggulan Instalasi WWTP Elektroplating Terintegrasi

PT ROFIS JAYA PERKASA menyediakan solusi Perusahaan WWTP Elektroplating yang mengintegrasikan proses Sianida dan Kromium menjadi satu sistem yang aman dan modular. Kami merancang tangki reduksi dan oksidasi dengan material tahan korosi, dan memasang sensor ORP yang terkalibrasi secara rutin. Instalasi WWTP Elektroplating terintegrasi ini menjamin:

• Keamanan Mutlak: Mencegah pembentukan gas $\text{HCN}$ yang mematikan.
• Efisiensi Kimia: Penggunaan $\text{NaOCl}$ dan zat penetral diminimalisir berdasarkan pembacaan ORP, yang berarti cost down OPEX.
• Kepatuhan: Efluen akhir dari WWTP Elektroplating kami dijamin memenuhi BMAL Logam Berat dan Sianida.

Memilih Pembuat Installasi WWTP Elektroplating yang berpengalaman, seperti PT ROFIS JAYA PERKASA, adalah investasi kritis untuk operasional yang legal dan berkelanjutan. Kami memahami bahwa IPAL Elektroplating adalah area dengan risiko tertinggi di pabrik Anda. Kami menjamin setiap WWTP Elektroplating yang kami bangun memiliki sistem kontrol oksidasi-reduksi yang tak tertandingi.

Lihat Juga : 4 Cara WWTP Pabrik Gula Mengkonversi Biogas Pabrik Gula Menjadi Listrik

Jangan biarkan limbah Sianida mengancam keselamatan dan izin operasional Anda. PT ROFIS JAYA PERKASA, Perusahaan WWTP Elektroplating terkemuka, siap menjadi mitra Anda dalam merancang dan membangun sistem detoksifikasi Sianida yang paling aman dan efisien. Kami memastikan IPAL Elektroplating Anda selalu beroperasi pada ORP yang optimal.

Pastikan WWTP Elektroplating Anda menggunakan kontrol ORP presisi.