Keputusan investasi untuk Watermaker di kapal Anda adalah perhitungan yang kompleks, jauh melampaui sekadar membandingkan harga. Jika Watermaker terlalu besar (oversize), Anda membuang Capital Expenditure (CAPEX) awal dan membebani sistem kelistrikan yang tidak perlu. Jika Watermaker terlalu kecil (undersize), Anda akan menghadapi defisit air tawar, terpaksa membeli (bunkering) air mahal di pelabuhan, dan meningkatkan Biaya Operasional Watermaker. Chief Engineer yang cerdas tahu bahwa kapasitas Watermaker yang tepat adalah kunci efisiensi pelayaran.PT ROFIS JAYA PERKASA, sebagai distributor spesialis Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), memandu Anda menganalisis 4 faktor kunci yang harus dipertimbangkan sebelum Anda menentukan kapasitas Watermaker ideal. Setiap armada membutuhkan solusi Watermaker yang unik.Lihat Juga : Rangkaian Proses Pada Watermaker Kapal: Dari Air Laut Bergaram Hingga Air Tawar

1. Kebutuhan Air Harian Maksimal Kapal (Daily Demand)

---

Faktor pertama adalah menghitung secara akurat total kebutuhan air tawar kapal per hari (ton/hari atau $\text{m}^3/\text{hari}$). Kebutuhan ini dibagi menjadi beberapa kategori, dan harus dihitung pada kondisi beban penuh (peak crew dan full power):

a. Konsumsi Kru dan Penumpang

Kebutuhan sanitasi (shower, toilet), memasak, dan air minum per orang per hari. Standar industri maritim menetapkan kisaran $60$–$200$ $\text{L}$/orang/hari, tergantung jenis kapal (kargo versus pesiar). Total kebutuhan ini dikalikan dengan jumlah kru dan penumpang maksimal.

b. Air Make-up Boiler dan Pendingin Mesin

Mesin kapal (terutama yang menggunakan sistem uap) memerlukan air tawar berkualitas tinggi sebagai make-up water boiler dan sistem pendingin. Air pendingin mesin dapat membutuhkan antara $2$–$5$ $\text{kg}$ per Brake Horsepower (BHP) per hari. Watermaker Anda harus dapat menutupi loss harian ini. Rumus sederhana kebutuhan sanitasi dasar untuk kru adalah:

Kebutuhan Air Sanitasi Total ($Q_{\text{sanitasi}}$):

Total kebutuhan harian ($Q_{\text{Total}}$) adalah hasil penjumlahan seluruh kategori. Kapasitas nominal Watermaker harus lebih besar dari $Q_{\text{Total}}$ ditambah Safety Margin ($20\%–30\%$).

Lihat Juga : Perhitungan Biaya Operasional Watermaker Kapal Per Hari

2. Karakteristik Air Baku (TDS dan Suhu)

---

Kapasitas produksi Watermaker sangat dipengaruhi oleh kualitas air laut yang masuk (feed water):

a. Total Dissolved Solids (TDS)

Semakin tinggi TDS air laut (misalnya di perairan Teluk atau Estuari, TDS bisa mencapai $> 40.000$ $\text{ppm}$), semakin besar Tekanan Osmotik ($\pi$) yang harus diatasi oleh High Pressure Pump (HPP). Tekanan osmotik yang tinggi secara langsung mengurangi laju alir air yang menembus membran (permeate flux). Membran Watermaker yang diiklankan dengan kapasitas $10.000$ $\text{GPD}$ mungkin hanya menghasilkan $8.000$ $\text{GPD}$ di lokasi dengan TDS yang sangat tinggi. Watermaker harus dipilih berdasarkan TDS terburuk yang akan dihadapi kapal.

Baca Juga : Kontraktor Perbaikan WWTP : PT ROFIS JAYA PERKASA

b. Suhu Air Laut

Suhu air laut yang lebih tinggi meningkatkan produksi permeate (mempercepat pergerakan molekul air) tetapi meningkatkan risiko scaling. Kapasitas nominal Watermaker biasanya ditetapkan pada suhu standar ($25^\circ\text{C}$). Jika kapal beroperasi di perairan dingin (misalnya $< 15^\circ\text{C}$), produksi Watermaker bisa turun drastis hingga $30\%$. Oleh karena itu, faktor suhu harus dimasukkan dalam kalkulasi derating kapasitas Watermaker.

Lihat Juga : 7 Hal yang Wajib Anda Tanyakan Sebelum Beli Watermaker Kapal

3. Durasi Operasi Harian (Operating Hours)

---

Keputusan strategis lain yang menentukan kapasitas Watermaker adalah berapa jam per hari Anda berencana mengoperasikannya. Operasi 24 jam/hari adalah ideal untuk menjaga membran tetap basah, namun sering tidak praktis.

Contoh: Jika kebutuhan harian total kapal adalah $10$ $\text{m}^3/\text{hari}$.

• Jika dioperasikan $20$ jam/hari, Watermaker membutuhkan kapasitas $0.5$ $\text{m}^3/\text{jam}$.
• Jika dioperasikan $10$ jam/hari, Watermaker membutuhkan kapasitas $1.0$ $\text{m}^3/\text{jam}$.

Sistem Watermaker yang dirancang PT ROFIS seringkali dilengkapi otomasi untuk beroperasi pada jam-jam dengan beban listrik kapal yang rendah, memaksimalkan efisiensi energi. Durasi operasi harian secara langsung menentukan ukuran mesin RO yang harus Anda Beli Watermaker Kapal.

Lihat Juga : PT ROFIS: Jasa Desain IPAL Pertek untuk PERTEK AIR yang Teruji

4. Pengembalian Investasi (ROI) dan Efisiensi Energi

---

Kapasitas yang tepat harus diimbangi dengan efisiensi. Watermaker yang lebih besar mungkin memiliki efisiensi energi yang lebih baik (karena teknologi ERD bekerja optimal pada skala tertentu). Watermaker yang optimal menyeimbangkan CAPEX dan OPEX.

Penggunaan ERD dapat mengurangi kebutuhan daya listrik ($P$) HPP secara signifikan, yang merupakan penghematan biaya bahan bakar solar. Memilih Watermaker dengan kapasitas yang memaksimalkan pengembalian energi adalah kunci ROI cepat. PT ROFIS JAYA PERKASA menjamin Watermaker kami dirancang untuk efisiensi maksimal di lingkungan maritim.

Memilih Watermaker dengan kapasitas yang tepat adalah perhitungan yang membutuhkan keahlian rekayasa. Jangan menduga-duga. PT ROFIS JAYA PERKASA siap melakukan audit kebutuhan air kapal Anda, analisis TDS air laut di area operasi, dan merekomendasikan Watermaker dengan konfigurasi ERD yang paling hemat biaya dan efisien untuk operasional kapal Anda.

PT ROFIS JAYA PERKASA memastikan Watermaker Anda adalah investasi yang menghasilkan keuntungan.

Baca Juga : Kontraktor WWTP Pabrik Gula Berpengalaman : PT ROFIS JAYA PERKASA