Bagi awak kapal, watermaker (Sea Water Reverse Osmosis / SWRO) adalah mesin penghasil kehidupan. Memahami setiap tahapan Proses Pada Watermaker bukan hanya tugas engineer, tetapi pengetahuan yang vital untuk memastikan keandalan pasokan air tawar selama pelayaran jauh. Air laut, dengan salinitas tingginya dan partikel tersuspensi yang agresif, adalah bahan baku yang menuntut perlakuan ketat sebelum bisa diminum atau digunakan untuk make-up boiler.

Proses Pada Watermaker intinya adalah memaksa air melewati membran semipermeabel untuk menolak garam. PT ROFIS JAYA PERKASA, sebagai Pembuat Watermaker terkemuka, merancang sistem dengan fokus pada pre-treatment yang kokoh (tahan korosi) untuk memperpanjang umur membran. Berikut adalah rangkaian Proses Pada Watermaker dari intake hingga menjadi permeate murni.

Lihat Juga : Perhitungan Biaya Operasional Watermaker Kapal Per Hari

1. Tahap Pertama: Pre-treatment (Penyaringan Pertahanan Pertama)

Tahap ini adalah pertahanan utama membran dari kerusakan. Membran RO sangat sensitif terhadap padatan tersuspensi (Total Suspended Solids / TSS), sedimen, dan biofouling. Proses Pada Watermaker yang andal sangat bergantung pada pre-treatment yang kuat.

a. Screening dan Filtrasi Multi-Media (MMF)

Air laut yang masuk melalui intake kapal pertama-tama melewati screen kasar (saringan) untuk menghilangkan benda padat besar. Selanjutnya, air diolah melalui Multi-Media Filter (MMF) yang biasanya berisi lapisan Antrasit, Pasir Silika, dan Garnet. MMF bertugas menghilangkan sebagian besar TSS dan kekeruhan.

b. Filtrasi Kartrid (Cartridge Filter)

Sebelum dipompa dengan tekanan tinggi, air wajib melewati Cartridge Filter dengan ukuran pori yang sangat halus (biasanya $5$ hingga $1$ mikron). Ini menghilangkan partikel-partikel mikroskopis yang luput dari MMF. Kegagalan di tahap ini berarti partikel akan langsung menyumbat membran RO, memaksa Anda melakukan Chemical Cleaning (CIP) lebih sering dan menaikkan Biaya Operasional Watermaker.

c. Dosing Kimia (Antiscalant & Biocide)

Untuk melindungi membran dari scaling (kerak) dan fouling (penyumbatan biologis), bahan kimia diinjeksikan. Antiscalant mencegah kristalisasi garam (terutama $\text{CaSO}_4$ dan $\text{CaCO}_3$) di permukaan membran. Biocide diinjeksikan secara periodik untuk membunuh bakteri yang dapat membentuk biofilm. Sebagai Pembuat Watermaker, PT ROFIS mendesain dosing pump yang otomatis dan presisi.

Baca Juga : 7 Hal yang Wajib Anda Tanyakan Sebelum Beli Watermaker Kapal

2. Tahap Kedua: Pressurization (Peningkatan Tekanan)

Ini adalah tahap paling intensif energi dalam Proses Pada Watermaker. Setelah air bersih secara fisik, ia harus dipompa dengan tekanan sangat tinggi untuk mengatasi Tekanan Osmotik air laut (sekitar $25$–$30$ $\text{bar}$ untuk air laut normal).

a. High Pressure Pump (HPP)

High Pressure Pump (HPP) adalah jantung SWRO, menaikkan tekanan air hingga $55$–$70$ $\text{bar}$. Tekanan ini harus lebih besar dari Tekanan Osmotik ($\pi$):

Kondisi Proses Reverse Osmosis:

Pompa ini rentan terhadap korosi; oleh karena itu, Pembuat Watermaker PT ROFIS menggunakan material Duplex Stainless Steel untuk menjamin ketahanan terhadap air laut. Proses Pada Watermaker ini memastikan pemisahan garam secara efektif.

Baca Juga : Cara Menghitung Nilai TDS Permeate dan Reject Reverse Osmosis

b. Energy Recovery Device (ERD)

Untuk menekan OPEX kapal, sebagian besar Proses Pada Watermaker modern yang dirancang oleh Pembuat Watermaker harus menyertakan ERD. ERD menangkap energi hidrolik dari aliran brine bertekanan tinggi dan mengalirkannya kembali ke aliran feed air laut yang masuk, mengurangi beban listrik pada HPP hingga $65\%$.

3. Tahap Ketiga: Membrane Separation (Pemisahan Inti)

Ini adalah inti dari Proses Pada Watermaker. Air bertekanan tinggi didorong melewati membran RO, yang memiliki pori-pori super halus ($0.0001$ mikron). Membran menolak $99\%+$ dari Total Dissolved Solids (TDS), termasuk garam ($\text{NaCl}$), sementara molekul air murni melewatinya. Proses Pada Watermaker ini menghasilkan dua aliran:

1. Permeate (Air Produk): Air tawar murni dengan TDS yang sangat rendah ($\le 500$ $\text{ppm}$, seringkali $\le 50$ $\text{ppm}$).
2. Brine (Air Buangan): Air laut sisa dengan konsentrasi garam yang sangat pekat, yang dibuang kembali ke laut (setelah energinya ditangkap oleh ERD).

Kualitas air produk dijamin oleh Salt Rejection Rate ($SR$), yang dihitung sebagai:

Setiap Proses Pada Watermaker yang dirancang PT ROFIS menjamin $SR$ di atas $99.5\%$.

4. Tahap Keempat: Post-Treatment dan Monitoring

Air permeate yang keluar masih memiliki pH sedikit asam karena hilangnya alkalinitas selama desalinasi, dan perlu distabilkan sebelum digunakan.

a. Post-Treatment (Kalsit dan Klorinasi)

Air permeate melewati unit Post-treatment (biasanya media Kalsit) untuk menaikkan pH dan menambahkan kembali mineral penting dalam jumlah kecil. Klorinasi ringan juga dapat ditambahkan untuk desinfeksi, memastikan air aman untuk konsumsi kru (potable). Proses Pada Watermaker ini menjamin kualitas air siap pakai.

b. Monitoring Kualitas

Sistem Proses Pada Watermaker yang baik selalu dilengkapi online TDS meter dan flow meter untuk memantau kualitas permeate secara real-time. Jika TDS melebihi batas aman, watermaker secara otomatis akan membuang air permeate (divert to waste) untuk melindungi sistem air kapal. Pembuat Watermaker PT ROFIS memasang sensor kualitas air kelas industri. Kami adalah Pembuat Watermaker terpercaya.

PT ROFIS JAYA PERKASA adalah Pembuat Watermaker SWRO yang merancang setiap tahapan Proses Pada Watermaker dengan keahlian rekayasa maritim. Kami menjamin ketahanan material, efisiensi energi, dan kualitas air yang konsisten untuk operasional kapal Anda di perairan mana pun. Percayakan instalasi SWRO Anda pada Pembuat Watermaker yang mengerti lautan.

Pilih Pembuat Watermaker yang menjamin kualitas dan ketahanan di lingkungan korosif.