Cara Menghitung Waktu Tinggal Cairan Di Dalam Tangki
Contents
sumber : hydrotech-engineering.com |
Selamat malam, apa kabar kawan-kawan semua para pembaca olah-air.com semua. Kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung waktu tinggal cairan di dalam tangki. Yang dimana hal ini sangat penting untuk dipaham dan diketahui bersama, sebab secara langsung akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan dari suatu proses pengolahan yang dilakukan.
Cara Menghitung Waktu Tinggal Cairan
Cara menghitung waktu tinggal ini sejatinya sangatlah mudah. Karena kita hanya perlu menghitung total volume tangki kemudian dibandingkan dengan debit hariannya. Sebagai contoh mari kita menghitungnya.
Diketahui debit air limbah suatu pabrik adalah 24 m3/day. Dan kolam equalisasi memiliki volume tangki 36 m3. Maka berapakah waktu tinggal air limbah tersebut di dalam tangki ekualisasi?
Untuk menjawab pertanyaan diatas tentu sangat mudah sekali, karena kita tinggal membagi volume tangki equalisasi dengan debit harian. Seperti :
36/24 maka akan didapatkan nilai 1,5 yang berarti 1,5 Hari atau satu setengah hari waktu tinggal bagi air limbah.
Lihat Juga : Cara Mengecilkan Ukuran Area WWTP
Kenapa waktu tinggal mesti dihitung?
1. Menghindari Shock Load
Salah satu alasan yang pertama dan utama dari pentingnya menghitung waktu tinggal air limbah adalah untuk menghindari terjadinya shockload ataupun over load air limbah pada suatu tangki.
Terkhusus untuk area tangki-tangki yang dimana suplai aliran masuk dan keluarnya tidak menggunakan pemompaan melainkan menggunakan sistem gravitasi saja.
2. Menyempurnakan Reaksi Kimia
Hal yang kedua tentunya adalah dengan tujuan agar setiap reaksi kimia yang terjadi baik itu reaksi netralisasi, koagulasi maupun oksidasi reduksi dapat berjalan dengan sempurna. Kabar baiknya adalah waktu tinggal untuk proses reaksi ini biasanya berada dibawah nilai 1 jam bahkan dalam banyak kasus hanya sebanyak 10 menit saja dari debit harian.
3. Menyempurnakan Proses Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses penurunan endapan yang telah dibentuk sebelumnya oleh rangkaian reaksi kimia yang menggunakan basa atau juga koagulan sehingga lumpur dapat terbentuk dan mengendap.
Perhitungan waktu tinggal cairan tadi dmaksudkan agar dapat memberikan estimasi volume tangki sedimentasi terbaik bagi sistem IPAL maupun WTP yang kita desain.
Biasanya proses sedimentasi cukup memerlukan paling lama 1 jam debit dan paling singkat 30 ment dari debit harian. Jikalau kurang dari itu nanti kita akan menemukan banyak partikel sludge yang terikut pada proses selanjutnya yang membuat nilai TSS di Effluent akhrnya meningkat.
Lihat Juga : Pengertian pH dan kenapa harus diukur
4. Mempengaruhi tingkat keberhasilan proses Biologi
Semua pemain dalam bidang waste water treatment tentu sepakat bahwa salah satu hal yang mempengaruhi tingkat keberhasilan proses biologi di IPAL.
Proses Anaerob misalnya, biasa menggunakan sekitar 1-3 hari waktu tinggal dan untuk proses aerob biasanya akan menggunakan minimal setengah hari waktu tinggal.
Dibawah waktu tinggal tadi, tentunya haruslah dibuat tambahan area media bakteri sebanyak mungkin untuk meminimalisir kegagalan akibat pengurangan waktu tinggal.
5. Mempengaruhi Ukuran Tangki dan Equipment lainnya
Hal yang terakhir yang membuat pengukuran dan perhitungan waktu tinggal menjadi sangat penting adalah, karena waktu tinggal ini akan mempengaruhi ukuran equipment lainnya.
Equipment seperti Pompa, agitator, dosing pump akan turut terpengaruh, terlebih pada IPAL yang berjalan selama kurang dari 24 jam sehari.
Nah itu dia sobat Artikel tentang cara menghitung waktu tinggal dan juga apa-apa saja yang dipengaruhi olehnya.
Mudah-mudahan kita dapat berjumpa lagi dalam postingan selanjutnya. Teruslah belajar demi kemajuan kompetensi Anda :).