Begini kriteria yang dimiliki Seorang Waste Water Engineer
Mr. Anggi Bersama Pak Irwan Hidayat (Owner Sidomuncul) |
Pertanyaan Klasik : Adakah Zat yang bernama COD dan BOD?
Pertanyaan ini kadang kala saya lontarkan, untuk menguji para sales water treatment yang kadang menggebu-gebu dalam menjelaskan produknya kepada saya. Maaf, bukannya ingin sombong tapi sekedar ingin mengetahui saja apakah si sales dan engineer yang dengan semangat 45 ini benar-benar mengerti apa yang mereka jual? atau Hanya sekedar ingin terlihat pintar dan berhasil jualan.
COD artinya jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasikan zat-zat yang ada dalam air, jumlah oksigennya dihitung secara kimiawi dengan dibuat ekivalen dengan Kalium Dikromat yang beraksi dengan zat-zat yang ada di air. Sedangkan BOD adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasikan zat-zat secara biologi, itulah mengapa perhitungan BOD dilakukan dengan dioksidasi selama 5 hari. Sedangkan COD tidak.
Dan secara definisi yang dapat ditemukan dalam literatur manapun, tidak ada yang mengindikasikan bahwa COD atau BOD itu adalah zat, melainkan hanya menunjukan jumlah ekivalen oksigen yang diperlukan. So, jika sang engineer atau sales berkata seperti ini “Jadi ini ada zat COD dan BODnya Pak!” sudah pasti sales atau engineer tersebut tidak memahami apa yang mereka katakan. Hmm..
We’re Not Magician But We Will Help You 🙂
Menjadi seorang Waste Water Engineer, bukan berarti harus menjadi tukang sulap. Yang ketika benda apapun dimasukan kedalam topi dan tongkat sihir digoyangkan maka yang keluar adalah kelinci. Bukan, Bukan seperti itu.
Menjadi seorang waste water engineer, berarti menjadi seorang engineer yang harus memahami kaidah dan prinsip prinsip alam. Kemudian diterapkan kembali secara rekayasa dalam system yang kita desain. Seperti proses grase trap yang menggunakan hukum alam bahwa minyak yang memiliki berat jenis rendah akan berada diatas air. Prinsip ini juga yang diterapkan dalam pembuatan separator.
Wajib Paham Sistem Produksi
Pemahaman terhadap sistem produksi yang ada dipabrik customer juga menjadi syarat wajib, karena perbaikan apapun yang dilakukan pada sistem yang bermasalah jika sebelumnya tidak melakukan telusur atau investigasi pada sistem produksi, maka hasilnya nantinya akan sia sia. Alhasil balik maning, balik maning. Maksudnya nantipun perbaikan lagi perbaikan lagi, karena perbaikan yang dilakukan tidak sistemik dan melihat akar masalahnya.
Dalam membuat sistem WWTP pun sama, harus memahami keseluruhan sistem atau minimal tahu apa yang sedang dan akan terjadi pada pabrik atau usaha customer tepatnya. Seperti rencana ekspansi, penambahan variasi produk, maintenance bulanan dan lainnya. Jika hal-hal tersebut dilupakan, maka tinggal tunggu waktunya hingga system yang dibuat akan rusak dan memerlukan perbaikan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dalam postingan saya “WWTP bukan magic box” , yang artinya tidak semua jenis limbah dapat diolah dengan sistem yang sama. Sistem tentunya dibuat dengan suatu aturan in dan out tertentu yang ingin dihasilkan. Seperti tidak mungkin sebuah pabrik sepatu dengan sistem dan SOP pembuatan sepatu, memproduksi makanan ringan.
Oke secara singkat, berikut adalah kriteria wajib untuk orang atau engineer yang mendesain WWTP :
1. Memahami dasar-dasar pengolahan Limbah Cair
Pemahaman ini berkisar seputar parameter limbah cair yang dihadapi, teknik pengolahan dasar, dan juga reaksi kimia serta biologi yang akan terjadi. Tanpa mengetahui dasar-dasar seperti pengolahan limbah, maka Artinya dia belum dapat disebut sebagai seorang waste water engineer. Dan jika Perusahaan Anda Berurusan dengan Perusahaan atau engineer seperti ini ketika membangun fasilitas WWTP, hehe.. Siap-siap saja akan muncul masalah dikemudian hari.
2. Penasaran, dan selalu mencari informasi lebih dalam
Standar baku Mutu Limbah Cair Minyak Sawit |
Kita lihat diatas, bahwa dalam standar baku mutu untuk limbah minyak sawit tersebut ada beberapa parameter. Katakanlah dalam hasil uji yang diberikan oleh customer, kita hanya diberikan data nilai COD dan BOD yang berada diatas angka 10.000 mg/L. Sedangkan data pada parameter lainnya berada pada angka dibawah baku mutu. Lalu bagaimana desain yang akan diberikan oleh seorang waste water engineer?
Seorang Waste Water Engineer, harus paham dan mengerti benar bahwa yang namanya limbah cair datang dalam kondisi bervariasi. Jadi walaupun data yang diberikan oleh customer hanya berupa dua parameter yang outspec, hendaknya dalam mendesain waste water treatment ataupun meng-upgrade tetap memperhatikan parameter lainnya. Dan selalu memberikan sistem yang safety, apapun yang terjadi. Dalam hal ini, sistem yang dibuat bisa menambahkan oil separator (bisa dengan grease trap atau acidic system) ditambah sistem pemisahan endapan atau suspended solid (Bisa menggunakan DAF atau Sand Filter System).
Sekian Kriteria utama seorang Waste Water Engineer, yang dapat olah-air.com share. Mudah-mudahan kita dapat berjumpa segera pada kesempatan berikutnya. Salam Olah-air.com
Good Life, Clear Water
Jangan Lupa Kunjungi Postingan olah-air.com Lainnya 🙂
– Jenis-Jenis Membrane RO
–Pengenalan Reverse Osmosis
– WWTP bukan Magic Box