cara mendesain IPAL keterkaitan hasil analisa SHARE

Keterkaitan Antar Parameter di Hasil Analisa

Art of CoA Reading : Membaca Keterkaitan Antar Parameter di Hasil Analisa

Hasil Analisa Air Limbah
This Is Knowledge Sharing Not Show Off
Oke Sebelum, adalagi yang mengirim pesan text Wa ataupun menelepon dan menyindir-nyindir saya bahwa saya ini sombong dan sok pamer pengetahuan.
Untuk Anda yang hendak melakukan hal tersebut, ingat! Inna Mal A’mallu Bi Niyat yang artinya Segala amal tergantung niatnya. Dan niat saya adalah untuk mengedukasi para pembaca disini dan secara luas Indonesia agar bisa mendapatkan pencarahan dan pemahaman lebih mendalam tentang hasil analisa.

Dibaca Dulu Awalan Ini : PENTING!
Sobat olah-air.com sekalian. Tulisan kali ini adalah sebuah tulisan yang saya rasa akan sangat berguna bagi sobat-sobat sekalian. Karena tulisan tentang “Membaca Keterkaitan Antar parameter di Hasil Analisa” ini akan memberikan pencerahan dan juga membuat Anda menjadi paham (Ya Walau Sedikit), tentang misteri hasil sebuah CoA.
Dengan memahami tulisan ini, saya mengharapkan pembaca disini akan :
1. Terhindar dari hasil analisa yang salah
2. Bisa menemukan sumber kesalahan dan error dari baku mutu yang terlewat
Dua manfaat tadi benar-benar bisa Anda dapatkan dengan baik, jikalau Anda memiliki skill ini. Dan penting untuk diingat bahwa semua skill akan semakin terasah ketika dilakukan repetisi atau perulangan berkali-kali selama waktu yang panjang.
Dan jujur, skill membaca keterkaitan hasil analisa ini saya dapatkan setelah melalui dan mempelajari banyak sekali hasil analisa dari beragam jenis industri. Dan saya bisa jamin Anda, setelah mempelajari skill ini akan dapat mengalisa secara singkat tentang proses didalam dan bagaimana harus menangani jenis limbah ini.
Satu hal yang harus saya berikan warning pada Anda, para pembaca Olah-Air.Com Adalah walaupun Anda sudah mengerti sedikit lewat membaca artikel ini. Saya Larang Anda untuk melalukan “Penghakiman” Terhadap suatu lembaga yang melakukan analisis, yang setelah Anda baca dengan ilmu ini ternyata tidak sesuai dengan nilai keterkaitan yang saya ajarkan. Karena bisa jadi pencemaran nama baik (Akan lebih bijak jika Anda hanya menghindari penggunaan lembaga atau instansi tersebut).


Apakah ada keterkaitan Antara Satu parameter dengan lainnya?

Ini subjudul yang sudah tentu saya jawab dengan Iya. Karena kita memang sedang menulis artikel yang berjudul hal tersebut. 
Tapi tentu akan ada pertanyaan, memang ada keterkaitan dimananya om Anggi?
Ya keterkaitan dalam banyak hal. Keterkaitan tersebut bisa menunjukan bahwa suatu parameter tersebut seharusnya tinggi atau rendah karena parameter yang berkorelasi dengannya menunjukah suatu hasil tertentu.

Bingung? Mari kita Jelaskan dengan Penjabaran Beberapanya

Sebenarnya kalau dijabarkan akan ditemukan banyak sekali keterkaitan antar satu dengan lainya. Namun untuk keep it simple saya akan mengelompokannya menjadi tujuh saja. Dan semoga Anda bisa memahaminya secara mudah juga.

1. Keterkaitan Antara Parameter COD dan BOD


Yang pertama dan paling mudah adalah melihat keterkaitan antara kedua parameter ini. Yup pasti berkaitan dan bahkan karena sangking berkaitannya saya banyak menemukan asumsi singkat praktisi WWTP,/IPAL atau K3 bahwa COD bernilai 2x dari BOD.
Pernyataan tersebut dinyatakan oleh mereka karena melihat nilai ini selalu berkaitan antara satu dengan lainnya. Dan sudah pasti nilai COD akan selalu lebih besar daripada BOD. Dan bagi Anda yang mau membaca artikel yang membahas panjang tentang hal ini silahkan bisa lihat artikel dibawah :

Lihat Artikel terkait : Korelasi Antara COD dan BOD

2. Keterkaitan Antara Parameter Heavy Metal, Anion, Kation, Surfaktan dengan TDS

tds juga dipengaruhi oleh sabun

TDS memiliki pengertian total padatan terlarut. Yang tentunya akan terdiri dari semua jenis mineral baik ionik maupun non-ionik yang terlarut dalam air. Jika suatu TDS memiliki nilai yang sangat tinggi, maka Anda bisa menilik asalnya dengan melihat segala parameter yang terkait dengannya.
Parameter yang terkait dengan nilai TDS yang begitu tinggi diantaranya adalah : Logam Berat (Fe, Pb, Mn, Ni, Zn, Hg, Cr dan teman-temannya), SO4, Klorida, dan banyak lagi. Jika di hasil analisa air limbah lengkap Anda tidak menemukan pencemar dominan untuk nilai TDS. Cobalah Investigasi pada jalur demin, apakah hasil reagentnya dibuang melalui jalur IPAL?
Sebab salah satu yang sulit dideteksi adalah keberadaan NaCl ataupun KCl dan parahnya senyawa di golongan 1A di SUB (Susunan Unsur Berkala) amat sulit untuk dapat dipisahkan dengan metode pengendapan.

3. Keterkaitan TSS, Heavy Metal, Mineral Oil dengan COD

Timbal adalah salah satu logam berat yang memakai oksigen untuk oksidasi

COD memiliki arti sebagai jumlah oksigen yang dibutuhkan/diperhitungkan secara kimiawi untuk dapat mengoksidasikan semua zat.
Beberapa parameter diatas adalah parameter yang memerlukan proses oksidasi. Dan TSS adalah yang paling utama dalam hal ini. Untuk setiap nilai TSS, setidanya diperlukan 2-6 mg/L Oksigen untuk dapat mengoksidasikannya.
Untuk perkara Heavy Metal, yang akan sangat berpengaruh adalah logam berat yang memiliki dua valensi. Dua valensi itu akan membuat logam tersebut membutuhkan oksigen untuk berangkat kepada nilai oksidasi yang lebih tinggi. Salah satunya adalah besi yang akan cenderung berada pada kondisi besi (III).

4. Keterkaitan pH dengan Nilai Hardness

Air Mengandung hardness akan bernilai basa

Yang ke-empat keterkaitan selanjutnya adalah tentang si nilai pH dengan keberadaan nilai kesadahan atau hardness. 
Teori saya ini dapat dibuktikan dengan cara analisa hardness itu sendiri yang merupakan proses titrasi dari kondis basa ke kondisi netral dengan menggunakan HCl. 
Dan Anda juga bisa menemukan sendiri bahwa, air itu sendir ketika memiliki pH basa alami karena kebanyakan telah bertemu dengan Ion Kalsium yang secara alami telah ada di alam dan didalam tanah itu sendiri.

5. Keterkaitan Fe dan Mn dengan TSS dan Turbidity

Mari kita lihat
Besi akan mempengaruhi warna air
Keberadaan Fe dan Mn di air akan membuat air tersebut menjadi keruh dan berwarna plus berbau. Maka sudah pasti dengan banyaknya nilai Fe dan Mn akan membuat TSS dan turbidity menjadi naik. Dan kalau Anda menemukan di suatu lab pernyataan saya ini tidak terlihat… Hmm…. Saya sarankan Anda segera ganti lab tempat pengujian.

6. Keterkaitan Antara Total Nitrogen dengan Ammonia dan lainnya

Urin salah satu penyumbang nitrogen dan ammonia


Kalau yang satu ini sudah jelas. Karena sumber ammonia, nitrat dan nitrit mengandung unsur N (Nitrogen) maka dari itu kalau Anda mendapati nilai Total Nitrogen cukup tinggi. Coba tengok 3 parameter yang terkait tadi. Atau jika belum menemukan juga, cobalah cari sumber organik apa yang masuk ke dalam air limbah? (Bisa protein atau lainnya).
Oh iya, asumsi ini bisa Anda balik. Kalau parameter ammonia, nitrat atau nitrit tinggi maka tidak mungkin nilai Total Nitrogen akan lebih rendah.

7. Keterkaitan Semuanya Dengan Proses Produksi


Yang terakhir. Semua hasil di hasil analisa air limbah tentunya akan terkait dengan proses produksi yang dilakukan. Logikanya, Tidak akan terlewat suatu standar baku mutu (Jika biasanya dalam masih masuk) ketika tidak ada suatupun proses produksi yang berubah.
Oh iya, Anda bisa investigasi dari mulai urutan proses yang berubah, perubahan operator, perubahan bahan baku, perubahan bahan pembantu ataupun perubahan jam operasional. 
Nah itu dia, artikel tentang keterkaitan antar parameter di hasil analisa. Mudah-mudahan artikel ini tidak membuat Anda puas untuk selalu belajar. Sebab ilmu Allah itu sangat luas, dan kita sebagai umat islam diminta untuk menuntut ilmu hingga liang lahat.
Akhirull kalam, segala sesuatu yang benar adanya dari ALLAH SWT dan yang salah dari saya pribadi.
Wassalammu’alaikum
Salam Lingkungan dan Air Bersih
Mr. Anggi Nurbana


Bacaan terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *