cara mendesain IPAL Cara Menghitung Aerob Cara menghitung tangki aerasi desain ipal domestik kebutuhan udara aerob Kontraktor Ahli IPAL

Cara Menghitung Ukuran Tangki Aerasi dan Kebutuhan Udara Aerasi

Cara Menghitung Ukuran Tangki Aerasi dan Kebutuhan Udara Aerasi

Ah.. Sudah lama rasanya dari tulisan saya yang terakhir di olah-air.com ini.
Kali ini kita akan membahas bagaimana ukuran tangki aerasi yang sesuai dan juga kebutuhan udara di tangki aerasi.
Untuk mendapatkan Artikel Terbaru dari Olah-air. Silahkan Add google plus penulis

Latar Belakang Dibahasnya ini

Sebelum jauh membahas tentang permasalahan ini, mari cerita latar belakang sedikit mengapa saya membahas “Cara Menghitung Ukuran Tangki Aerasi dan Kebutuhan Udara Aerasi”. Tulisan ini dibuat untuk salah satu pertanyaan yang masuk ke email saya di anggi.kkei@gmail.com dari salah seorang engineer di perusahaan pembuat STP.
Okelah.. Berhubung lagi baik.. mari kita bahas saja langsung tentang persoalan ini.

Data yang didapat untuk Menghitung Aerasi

Engineer Selalu berhitung By Data. Bukan By Dukun

Sejauh dia berkorespondensi dengan saya, berikut adalah beberapa data yang diberikan, yang bisa kita pelajari disini :
Inlet : 
Debit 24 m3/Day
COD 350 mg/L
BOD 250 mg/L
Amonia 80 mg/L

Target Outlet :

COD 80 mg/L
BOD 50 mg/L
Amonia 1 mg/L ? (Sepertinya Data yang diberikan Pak Daiki ini harus dikoreksi sedikit)

Mari Pelajari Data Ini

Dari data yang diberikan oleh bapak Daiki (Bukan Nama Sebenarnya) ini, terlihat jelas bahwa air limbah yang kita hadapi berkategori air limbah domestik. Hal ini bisa dilihat dari besaran COD dan BOD (Yang masih masuk konversi organik) Plus dengan banyaknya amonia.
Dari sini juga bisa dilihat, bahwa yang dihadapi bukanlah air limbah domestik dari sebuah tempat tinggal. Namun air limbah ini berasal dari tempat dimana orang-orang hanya berkantor saja. Dan menurut pengalaman saya kemungkinan orang yang ada di kantor ini berkisar 100 orang/hari.
Lalu, dari target yang diminta ternyata mengacu pada standar baku mutu limbah domestik. Lebih tepatnya standar baku mutu limbah domestik untuk daerah jakarta. (Walau target amonianya seharusnya dikoreksi menjadi 10 mg/L)
Butuh Standar Baku mutu? Lihat Artikel Tentang Standar Baku mutu 

Urutan Desain yang Tepat untuk IPAL Limbah Domestik

Sebuah sistem yang baik, tidak bisa bertumpu hanya pada satu komponen saja. Seperti Sebuah Motor, yang terdiri dari mesin, roda, stang, spion dan lainnya. Jika salah satu komponen rusak, maka sistem si Motor maupun ke-amanan sang pengendara akan turut rusak. Untuk itu, sembari kita mereview lagi pembahasan tentang Desain IPAL domestik. 
Berikut adalah susunan Sistem IPAL yang berdasarkan pengalaman saya, amat disarankan untuk dibuat.
Setidaknya Desain Harus Mencakup Prinsip Dasar Ini

Kembali Ke Pertanyaan Utama “Berapa Ukuran Tangki Aerasi yang harus Disediakan?”

Ukuran tangki aerasi yang disarankan adalah 1,5 kali debit harian. Sehingga jika sewaktu-waktu ada lonjakan penghuni di kantor tersebut. Maka IPAL tidak akan kolaps dan tetap bisa bertahan.
Namun, seiring dengan pengalaman saya dalam membuat IPAL, ternyata bisa juga didesain area aerasi hanya 1/2 atau 1/3 dari debit harian. Dengan catatan memakai bakteri khusus yang diformulasikan dari campuran bakteri dan enzim pencerna zat organik.
Jadi untuk ukuran tangki aerasi ini, sebenarnya sekitar 36 m3. atau minimum sekali 24 m3. Yang jika dirinci maka ukuran bak ini sekitar 3 x 3 x 3m (Ingat selalu gunakan faktor koreksi untuk ketinggian air.)

bakteri tetap akan hidup walaupun keadaan untuk tumbuh ternyata tidak optimal

Tidak Terkait, namun penting : Inilah Jobdesk Dari Welding Inspector

Berapa Kebutuhan Udara pada Area Aerasi?

Anda Bisa Pilih Ring atau Root Blower untuk Aerasi

Sebenarnya pertanyaan ini sudah dibahas pada postingan saya sebelumnya di SINI.
Jadi langsung saja saya hitungkan dan berikan hasilnya. 
Hasinya, kebutuhan udara yang diperlukan adalah (Dihitung dari Blower) sekitar 0,3 m3/menit. Atau jika Teman-teman mau melihat tabel blower, maka akan didapatkan kapasitasnya sekitar 1,5 kW sampai 3 kW (Nanti tergantung konfigurasinya apakah mau disatukan dengan equalisasi atau hanya di area areasi saja)
Berapa jika kita konversikan ke DO, maka jawabannya sekitar 4 – 6 mg/L sudah cukup.
Apakah Dengan aerasi saja Amonia ini bisa turun drastis?
Jawabannya bisa Iya dan tidak, iya jika bakteri yang digunakan telah Pas dan Cocok dalam menangani Amonia (Disarankan membeli starter bakteri yang baik seperti Enzymax atau Enzymatic). Dan bisa tidak jika sistem yang dijalankan mengalami kerusakan atau ketidak sesuaian.
Intinya semuanya tidak terlepas dari Desain, Aktualisasi, serta pengoprasian yang tepat.
Oke Sekian Pembahasan kita kali ini, untuk pertanyaan seputarn pengolahan air dan air Limbah, atau ingin menjadikan kami sebagai konsultan untuk perusahaan Anda. Silahkan Kontak Kami dibawah ini.
Mau Mendapatkan Artikel terupadate langsung ke email Anda? Add google plus saya disini

Bacaan terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *