MENGHITUNG KEBUTUHAN BLOWER UNTUK TANGKI AERASI
Hallo kawan-kawan sekalian 🙂
Sekarang saya mau bahas sedikit pengetahuan yang saya miliki.
Barangkali (pasti banyak) yang lebih master dari saya monggo pencerahannya 🙂
Btw.. kalau ada yang mau Sharing, monggo 🙂
silahkan kontak www.fujikasui.co.id kalau yang mau buat WWTP/WTP
Sesuai Judul, mari kita belajar untuk menghitung Blower yang dibutuhkan untuk aerasi (Proses Mikrobiologi).
Berikut adalah langkah-langkahnya :
1. Tentukan BOD Load
BOD Load ditentukan dengan cara mengkalikan nilai BOD suatu Waste Water dengan Flow/Debit si Waste Water Tersebut.
pengertian BOD bisa dilihat di :
http://en.wikipedia.org/wiki/Biochemical_oxygen_demand
Contoh :
BOD = 300 ppm
Flow = 100 m3/day
Maka BOD Load = (300 x 100)/1000 = 30 kg BOD Load/Day
info lebih banyak bisa dilihat di
http://www.optek.com/Application_Note/General/English/2/Wastewater_BOD_Reduction.asp
2. Tentukan Safety Faktor
Safety faktor diambil dari data cemaran atau hasil analisa si Waste Water. Jika mengandung Ammonia (NH4) maka safety faktornya adalah 4 – 6. Jika tidak maka Safety Faktornya adalah 1-2.
Misal :
Limbah yang tadi diatas, ternyata tidak mengandung Amonia. maka Safety faktornya kita beri nilai 1,5.
3. Tentukan AOR (Actual Oxygen Requirement)
Cara menentukannya adalah dengan mengkalikan Safety Factor tadi dengan BOD Load.
kalau mau gampang mungkin bisa buka link ini :
http://www.lenntech.com/wwtp/calculate-oxygen-requirement.htm
Misal :
Kita lanjutin ya..
30 x 1.5 = 45 kg Oxygen Per-day
4. Tentukan SOTR (Specific Oxygen Transfer Rate)
Cara menetukannya adalah dengan membagi nilai AOR dengan 0,7 (nilai faktor efisiensi transfer)
misal :
Lanjut yang tadi lagi..
45/0.7 = 64.3 kg O2/Day
5. Hitung Air Requirement
Caranya adalah dengan mengkalikan nilai SOTR tadi dengan Faktor Variable (14)
Misal :
yang tadi lanjut ya..
64.3 x 14 = 400.2 m3/day
6. Konversikan dengan table yang ada dikatalog blower
Nah ini dia, dari nilai Air Requirement yang tadi kita lanjut dengan dikonversikan ke m3/min, serta kita sesuaikan dengan ukuran si Tangkinya.
Misal dengan 400.2 m3/day, maka kita butuh blower yang sanggup untuk supplai 0.27 m3/min.
Kesimpulan…
Bagaimana kawan2 mudahkan???
Jadi dengan ini, saya harap kawan-kawan maupun Praktisi disni dapat dengan cermat memilih ukuran blower yang akan dipakai nantinya. Karena kalau terlalu besar kan saayang juga duitnya hehehe..
Btw.. Kontak Saya di anggi.kkei@gmail.com
Bila ingin berdiskusi atau ada Proyek WWTP maupun WTP
ok bro n sis 🙂
Salam Dahsyat