cara mendesain IPAL SHARE Waste Water Treatment

5 Parameter Penting di Baku Mutu Air Limbah

5 Parameter Penting di Baku Mutu Air Limbah

Kenapa IPAL bisa berhasil dan bisa juga gagal
Hallo sobat Olah-air.com dimanapun Anda berada. Senang rasanya masih diberi Kesempatan oleh ALLAH SWT, sang maha pencipta langit dan bumi untuk dapat berbagi kembali kepada kawan-kawan sekalian.

Kali ini kita akan mengulik dan ubek-ubek tentang 5 parameter penting di baku mutu air Limbah. Seperti yang kita tahu, standar baku mutu air limbah itu sendiri ada banyak sekali jenis dan penggolongannya.

Dari mulai standar baku mutu perdaerah (Biasanya per provinsi), kemudian ada standar baku mutu untuk tiap industri, Ada standar baku mutu untuk kawasan berikat atau tidak dan ada juga standar baku mutu untuk golongan jumlah total flow limbah industri. nah Lho…

Lihat Juga : Langkah-langkah Assessment WWTP

Total Parameter Asli Ada Banyak, Kenapa Cuma 5?

Yup memang aslinya parameter yang tertera di standar baku mutu cukup banyak. Ada sekitar 30 parameter. Namun kali ini saya hanya akan menghighlight sekitar 5 saja parameter. Sebab 5 Parameter inilah kunci dari suatu sistem pengolahan dapat dikatakan telah tepat dan sesuai dengan karakteristik air limbah yang diolah atau tidak.

5 Parameter Penting di Baku Mutu Air Limbah

1. Parameter Tingkat Keasaman Air Limbah Alias pH
Parameter yang paling penting yang harus Anda cek di air limbah Anda adalah pH. Kenapa pH?
Alasannya cukup mudah, karena pH adalah parameter yang akan turut menentukan si Air tersebut bisa dibuang ke lingkungan atau tidak.

Dan kemudian lagi, parameter ini dapat memberikan info apakah air limbah yang keluar dari sistem utility di perusahaan Anda dalam tingkat bahaya tinggi atau tidak.

Dengan mengetahui nilai parameter pH pada air limbah, minimal kita sebagai penanggung jawab air limbah mengetahui tentang apa yang terjadi dan cara penanganan singkatnya. Yah tentu secara awam semua orang setuju langkah pertama untuk mengolah air limbah adalah menetralkannya.

Lihat Juga : Cara Menghitung Waktu Tinggal di Tangki

2. Parameter Oxygen Demand Related
Parameter kedua yang tidak kalah penting adalah parameter yang oxygen related atau kalau di standar baku mutu biasanya ditandai dengan adanya OD. Seperti Chemcal Oxygen Demand dan Biological Oxygen Demand.

Walaupun parameter Oxygen Related ini tidak muncul pada beberapa golongan standar baku mutu air limbah. Namun keberadaannya cukup penting untuk dimaintain serendah mungkin, sebab jika dibiarkan berada di nilai melewati ambang batas maka parameter ini akan merampas “jatah” oxygen dari biota air dan akhirnya membuat perairan kita tidak lagi indah.


3. Parameter Total Suspended Solid
Parameter TSS ini wajib hukumnya untuk dikontrol oleh penanggung jawab lingkungan di perusahaan kita. Sebab parameter ini adalah parameter yang paling mudah untuk dapat digugat oleh lingkungan sekitar.

Parameter ini juga yang jikalau terlalu tinggi akan menimbulkan pendangkalan aliran sungai yang lama kelamaan akan menyebabkan banjir. Setipe dengan parameter ini adalah parameter kekeruhan atau turbidity.

Lihat Juga : Cara Menumbuhkan Bakteri di IPAL


4. Parameter Heavy Metal alias Logam Berat
Salah satu parameter yang berbahaya jika berada di perairan dalam nilai diatas ambang batas adalah parameter Logam berat.
Logam berat adalah logam yang memiliki molekul diatas berat molekul dari besi. Keberadaan logam berat dalam hitungan ppm saja sudah cukup untuk menjadi pembunuh bagi biota hidup baik yang berada di air maupun yang ada di darat.

beberapa contoh logam berat yang harus kita ketahui diantaranya adalah Cd (Kadnium), Hg (Raksa), Pb (Timbal), Zn, Fe, Cu dan Co.

Salah satu contoh keracunan logam berat yang paling terkenal dan diingat adalah kejadian pencemaran di teluk minamata jepang. Yang menyebabkan kecacatan masal. Oleh karena begitu berbahayanya parameter ini, oleh karenanya seharusnya perusahaan pelanggar parameter ini tidak bisa diberi toleransi lagi dengan membiarkannya tetap membuang air limbah ke lingkungan tanpa adanya proses IPAL.


5. Parameter TDS alias Conductivity
Parameter TDS mencerminkan berapa banyak padatan yang terlarut didalam air. Walaupun parameter TDS ini sebenarnya tidak membahayakan, namun terlewatnya parameter ini bisa menjadi indikasi adanya tumpahan atau cemaran berlebih yang masuk ke badan air.

Cemaran tersebut bisa berupa coolant, garam, chemical atau lainnya. Untuk itulah jikalau tiba-tiba parameter TDS melonjak naik hingga 2 kali lipat dari biasanya, penanggung jawab urusan lingkungan bisa berkordinasi dengan bagian EHS ataupun produksi untuk melakukan investigasi atas tumpahan atau kontaminasi yang terjadi di pabrik.

Beda cara bicara antara orang awam dan engineer

Bacaan terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *