Apakah Proses Anaerob Itu?
Contents
Bukan contoh proses Anaerob, Tapi contoh kelakuan Lucu bocah 🙂 |
Jika Anda suka memakan makanan yang telah berfermentasi seperti keju atau Yoghurt, bayangkanlah bahwa itu adalah sebagian proses anaerob.
Proses Anaerobic = Kondisi Minim Udara
Sesuai namanya, proses anaerob adalah proses pengolahan air limbah, dimana si limbah dikondisikan dalam ruangan minim udara (anaerob disini artinya minim udara, bukan hampa udara). Pada proses ini bakteri dipaksa bekerja untuk mengambil oksigen dari ikatan rantai organik, sehingga terjadilah proses pemecahan atau fermentasi dengan bakteri jenis autotrop.
Secara alami kita dapat menemukan proses anaerob dalam rawa atau danau yang sudah lama tidak terkena hujan. Kita juga secara samar ataupun jelas dapat melihat gas keluar dari proses ini. Gas ini adalah gas methane yang dihasilkan oleh bakteri autotrop.
Anaerob merupakan langkah pengolahan limbah yang paling efisien dalam menguraikan limbah, sayangnya proses anerob ini tidak cocok untuk semua kategori limbah.
Saat ini sudah mulai banyak proses anaerob dimanfaatkan untuk mendapatkan energi biogas. Salah satu daerah di Indonesia yang melakukan proses ini adalah komunitas My Darling di Bandung.
Karakter limbah yang menggunakan jenis pengolahan ini adalah limbah dengan BOD diatas 1500 mg/L. Dan dengan syarat konversi BOD ke COD tidak melebihi 3 kali lipatnya.
Kondisi BOD yang max sepertiga COD menggambarkan bahwa pengotor yang terkandung didalam air limbah kebanyakan berasal dari zat organik yang dapat di oksidasikan. Sedangkan jika jumlah BOD kurang dari sepertiga BOD, maka dapat dipastikan air limbah yang sedang kita olah tidak cocok dengan proses anaerob, kenapa? karena limbah tersebut kebanyakan berisi zat tidak dapat di uraikan oleh bakteri.
Beberapa Tahapan Proses Anaerob
ada tiga tahapan utama dalam proses anaerob
1. Proses Hydrolisisis
Pada tahapan ini bakteri baru bekerja dengan memecahkan rantai organik yang complex
2. Acidogenesis
pada tahapan ini bakteri berusaha untuk mengkonsumsi zat organik yang tertinggal. Sehingga tinggalah zat organik dalam susunan rantai organik yang lebih sederhana dan mudah dipecahkan.
3. Methanogenesis
Proses ini adalah proses terbentuknya zat yang menjadi bahan bakar, yakni metana. Pada proses ini bakteri berhasi mengubah karbohidrat dan zat organik lainnya menjadi CH4 (metana) dan juga Karbon dioksida. Sedangkan Nitrogen akan berubah menjadi amina ataupun amonia.
Nyambung Ama Tulisan ini : Cara Menurunkan COD dalam air Limbah
Persayaratan Proses Anaerob
Seperti manusia, bakteri juga memiliki syarat kelayakan hidup mereka sendiri. Beberpa persyaratan dari proses Anaerob ini bisa berlangsung dengan baik adalah sebagai berikut :
1. Pengaturan pH
Agar proses anaerob dapat berjalan dengan sempurna, pH air diatur hingga mendekati nilai netral. Yakni diangka 6-8,5. Jika pH lebih atau kurang dari itu, akan diperlukan waktu yang lebih lama bagi bakteri untuk dapat mengolah air limbah. Namun begitu proses sudah berjalan dengan lancar, biasanya air limbah yang sudah diolah melalui proses ini akan memiliki pH dibawah netral. yakni sekitar 5 atau 4. Hal ini karena zat asam organik yang dihasilkan oleh bakteri ketika proses fermentasi.
Baca Juga : Kalibrasi pH meter dapat menormalkan IPAL
2. Pengaturan Vesel
Wadah tempat terjadinya proses anaerob juga harus diatur sedemikian rupa hingga minim dari masuknya oksigen, namun tetap disediakan tempat untuk keluarnya gas methane. Desain yang cukup populer dari tangki anaerobic adalah sebagai berikut :
3. Pengaturan Mixing
Didalam tangki anaerob, adalah penting untuk membuat suatu alat mixing. Fungsi dari alat ini adalah untuk memberikan keleluasan bagi bakteri ketika bergerak. Dan juga membantu lepasnya gas methane dari air limbah. Tanpa adanya proses pengadukan, maka proses anaerob dapat berjalan lebih lama.
4. Pemberian Nutrisi
Sebenarnya jenis pengolahan dengan proses anaerob ini tidak memerlukan nutrisi khusus, karena nutrisi utama mereka yakni zat organik telah disuplai oleh air limbah yang masuk. Namun dalam kasus tertentu, dimana tidak ada air limbah yang masuk karena pabrik dalam kondisi shut down, maka diperlukan asupan makanan bagi bakteri anaerob ini. Mengingat proses anaerob akan membutuhkan waktu yang sangat lama sekali untuk bisa kembali normal jika bakteri didalamnya mati. Nutrisi yang disarankan adalah makanan busuk atau zat organik seperti karbohidrat yang mirip dengan makanan mereka sebelumnya.
5. Hindari Kontaminasi
Apakah kontaminasi dari anaerob yang dimaksud? kontaminasi yang dimaksud adalah kontaminasi akibat masuknya zat organik ataupun anorganik yang bersifat toxic bagi bakteri. Seperti desinfektan dan beberapa detergen yang mengandung triclosan.
Oleh karena itu, disarankan untuk perusahaan yang memiliki area anaerob ditempatnya untuk tidak membuang desinfektan, ataupun bahan kimia di area sewage mereka. Karena dikhawatirkan dapat membunuh bakteri diarea anaerob
Proses Anaerob bukan Proses Final
Proses anaerob biasanya hanyalah merupakan rangkaian proses awal saja, tentunya setelah menyingkirkan TSS yang mengganggu. Keluaran dari Proses anaerob biasanya masih harus ditreatment kembali dengan menggunakan proses aerasi yang dipadukan dengan proses desinfikasi dengan menggunakan hypoclorite (atau yang lain). Untuk memastikan proses anerob dan aertion yang terjadi tidak menghasilkan bakteri patogen yang dapat merugikan manusia.
Baca Juga : Proses Desinfeksi Pengolahan Air
Mungkin sekian pembahasan tentang Apakah proses anaerob dalam pengolahana air limbah. Semoga kita dapat bertemu kembali dalam postingan yang lainnya.
PS:
Saya memiliki water treatment website lainnya yang berbahasa inggris. Jika pembaca disini memiliki ketertarikan dan pengetahuan dalam bidang pengolahan air dan air limbah. Silahkan bergabung dan menjadi penulis bersama kami di on-water.us.
Salam Hangat
Admin olah-air.com