Data Penting untuk Desain IPAL Rumah Sakit: Kunci Kepatuhan Permenkes & Permen LHK
Kunci keberhasilan sebuah Desain IPAL Rumah Sakit terletak pada kelengkapan dan keakuratan data awal. Data ini akan menentukan pemilihan teknologi, dimensi unit pengolahan, hingga dosis bahan kimia yang dibutuhkan. Berikut adalah data-data esensial yang harus disiapkan saat merencanakan Desain IPAL Rumah Sakit.

1. Data Kuantitas (Debit) Air Limbah
Kuantitas air limbah adalah dasar perhitungan dimensi semua unit IPAL. Debit air limbah rumah sakit dipengaruhi oleh jumlah tempat tidur (TT), pasien rawat jalan, dan karyawan. Berdasarkan Permenkes, standar kebutuhan air untuk sanitasi berkisar 200–450 L/TT/hari, dan air limbah diperkirakan 80% dari total kebutuhan air bersih.
Rumus Perhitungan Debit Rata-Rata Air Limbah Rumah Sakit:
$$Q_{limbah} = (Q_{rawat\ inap} + Q_{rawat\ jalan} + Q_{lain}) \times 80\%$$
Di mana:
- $Q_{rawat\ inap} = \text{Jumlah TT} \times (\text{L/TT/hari})$
- $Q_{rawat\ jalan} = \text{Jumlah Pasien} \times (\text{L/Pasien/hari})$
Desain IPAL Rumah Sakit yang baik harus mampu mengolah debit puncak, sehingga dimensi Bak Ekualisasi dan unit lainnya dihitung menggunakan faktor keamanan (misalnya 1.2 hingga 1.5 kali $Q_{limbah}$ rata-rata).
2. Data Kualitas (Karakteristik) Air Limbah
Limbah rumah sakit memiliki tiga karakteristik: Fisik, Kimia, dan Biologi. Data kualitas air limbah (Desain IPAL Rumah Sakit influen) harus diperoleh melalui uji laboratorium terakreditasi dan menjadi penentu pemilihan teknologi. Parameter kunci yang harus dianalisis meliputi:
- BOD dan COD: Indikator utama kandungan organik. Nilai BOD influen RS biasanya tinggi (200-500 mg/L).
- TSS: Indikator padatan tersuspensi.
- pH: Penting untuk menjaga aktivitas mikroorganisme dalam pengolahan biologis (ideal 6-9).
- Parameter Biologi: Total Coliform dan E. coli (sebagai indikator patogen).
BMAL untuk Rumah Sakit (Permen LHK No. 68/2016) menetapkan batas ketat (misalnya BOD 30 mg/L, COD 100 mg/L). Desain IPAL Rumah Sakit harus menjamin reduksi polutan di atas 90%.
3. Data Unit Penghasil Limbah dan Pemisahan Awal
Limbah rumah sakit harus dipisahkan sejak sumbernya. Desain IPAL Rumah Sakit yang optimal memisahkan air limbah non-infeksius (dapur, *laundry*) dari air limbah infeksius (ruang operasi, laboratorium, isolasi). Limbah infeksius harus melalui pra-desinfeksi atau perlakuan khusus sebelum masuk ke IPAL utama. Limbah dari instalasi gizi (lemak/minyak) juga harus melewati *grease trap* terpisah.
Perencanaan Desain IPAL Rumah Sakit yang Kompleks? Kami Punya Solusinya!
Dapatkan Desain IPAL Rumah Sakit yang Terintegrasi, Lolos Perizinan (Pertek), dan Memenuhi Standar Kesehatan.
4. Teknologi Pengolahan Utama dan Perhitungan Biologis
Mengingat karakteristik limbah RS, Desain IPAL Rumah Sakit umumnya menggunakan kombinasi Biofilter Anaerob-Aerob, *Extended Aeration*, atau MBR (*Membrane Bioreactor*) untuk efisiensi tinggi. Pada proses Aerasi (*Activated Sludge*), perhitungan beban organik (F/M Ratio) sangat penting untuk menjaga kesehatan mikroorganisme.

Rumus Perhitungan Food-to-Microorganism Ratio (F/M Ratio):
$$F/M\ Ratio = \frac{Q \times \text{BOD}_{influensi}}{V \times \text{MLVSS}}$$
Di mana:
- $Q$: Debit air limbah ($m^3/hari$).
- $\text{BOD}_{influensi}$: Konsentrasi BOD influen ($mg/L$).
- $V$: Volume Bak Aerasi ($m^3$).
- $\text{MLVSS}$: Konsentrasi Suspended Solid Volatil Lumpur Aktif ($mg/L$).
Rasio F/M yang ideal (0.05 – 0.15 $hari^{-1}$) menjamin efisiensi pengolahan biologis. Desain IPAL Rumah Sakit harus mampu mempertahankan rasio ini.
5. Unit Desinfeksi Tingkat Tinggi
Limbah RS wajib didesinfeksi secara memadai untuk menghilangkan patogen. Metode yang umum adalah Klorinasi (menggunakan $NaOCl$ atau Klorin Tablet) atau UV Disinfeksi. Desain IPAL Rumah Sakit harus mencantumkan perhitungan dosis dan waktu kontak yang memadai.
Reaksi Kimia Desinfeksi Klorin (Hipoklorit dalam Air):
$$NaOCl_{(aq)} + H_{2}O_{(l)} \rightleftharpoons HOCl_{(aq)} + NaOH_{(aq)}$$
Asam Hipoklorit ($HOCl$) adalah zat aktif yang membunuh bakteri. Dosis harus dihitung agar sisa klorin bebas (residual chlorine) pada efluen berada pada batas aman sebelum dibuang. Desain IPAL Rumah Sakit yang profesional akan merinci unit desinfeksi dan dosisnya.
6. Rencana Manajemen Lumpur dan B3
Lumpur aktif (sludge) yang dihasilkan IPAL Rumah Sakit sering dikategorikan sebagai Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) karena mengandung patogen. Desain IPAL Rumah Sakit wajib menyertakan unit pengeringan lumpur (dewatering) dan rencana serah terima kepada pihak ketiga berizin (transportir dan pengolah B3) sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Ini adalah data non-teknis namun krusial dalam pengajuan Pertek.
Perencanaan Desain IPAL Rumah Sakit adalah tugas multi-disiplin yang memerlukan ketelitian tinggi pada data kuantitas, kualitas, dan kesesuaian teknologi. Jangan ambil risiko terhadap kesehatan publik dan sanksi hukum. Pastikan Desain IPAL Rumah Sakit Anda ditangani oleh profesional yang menguasai regulasi medis dan lingkungan.
Ingin Membangun IPAL Rumah Sakit yang Sesuai Permenkes dan LHK?
Hubungi kami SEKARANG untuk Konsultasi dan Desain Teknis IPAL Medis yang Bersertifikat!
Hubungi Admin Olah-Air.com untuk memastikan setiap langkah Desain IPAL Rumah Sakit Anda terencana dengan sempurna.

[…] Lihat Juga : 6 Data Penting Untuk Desain IPAL Rumah Sakit […]
[…] Lihat Juga : 6 Data Penting Untuk Desain IPAL Rumah Sakit […]