TEKNIK PENGOLAHAN

WWTP Case : Menangani Lumpur Aktif yang terus Berkurang di Aeration Tank

WWTP Case : Menangani Lumpur Aktif yang terus Berkurang di Aeration Tank

Hallo Selamat Pagi rekan-rekan sekalian.
Pagi ini, kebetulan ada waktu kosong, dan saya teringat dengan salah satu pengalaman saya waktu membereskan Masalah di salah satu customer perusahaan.
Awal Mula Cerita
Masalah customer ini terletak pada jumlah bakteri yang ditunjukan oleh konsentrasi lumpur aktif, terus menerus berkurang. Dari awal memiliki nilai MLSS yang sangat baik  (terlihat dari kekentalan lumpur aktif dalam air di aeration tank).  Hingga pada saat itu memiliki nilai MLSS dan SV 30 yang cukup menyedihkan, kenapa saya bilang menyedihkan karena secara kasat mata saja kita mungkin bisa melihat dengan jelas bahwa Tangki aerasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sudah tidak memiliki jumlah active sludge yang sesuai.
Jumlah Lumpur aktif yang turun terus menerus, dapat menyebabkan proses pengolahan biologis untuk menguraikan COD, BOD dan TOC tidak dapat berlangsung optimal dan dikhawatirkan dapat merusak nilai parameter effluent yang selama ini sesuai standar.
Penelitian Pun Dilakukan
Akhirnya penelitianpun mulai dilakukan. Saya mulai mendata beberapa parameter yang mempengaruhi jumlah lumpur aktif di Tangki aerasi ini. Parameter tersebut seperti : Nilai DO, Flow Out dari aeration tank, konsentrasi serta waktu pemberian nutrisi bagi bakteri, total flow dari blower, pH dan beberapa hal lainnya. Selain itu, saya juga mencoba menelusuri Data daily dari operator, dan riwayat pekerjaan di WWTP tersebut, termasuk dengan riwayat parameter inlet dan outlet dari WWTP selama 3 bulan terakhir.
Dugaan Sementara Hasil Penelitian
Setelah cek dan ricek (Bukan Infotaiment) dan menelusuri semua data, saya mendapatkan kesimpulan sementara bahwa hal ini terjadi karena kurangnya nutrisi bakteri pada Tangki aerasi ini. Hal ini karena dari segi data inlet dan outlet  waste water, SOP, Nilai DO dan lainnya menunjukan nilai normal, sedangkan ketika saya mewawancarai sang operator mengenai konsentrasi serta ratio dari nutrisi bakteri sang operator menjawab “Oh memangnya bakteri juga perlu nutrisi ya pak” sembari mengangguk dan mulut agak menganga. Dari sanalah saya memutuskan untuk melanjutkan penelitian tentang konsentrasi ratio yang tepat bagi bakteri di Tangki aerasi. 
SKIP 2 Minggu tanpa keluar dari laboratorium pun berlalu.
Dan Saya menemukan konsentrasi yang sesuai dan juga nutrisi yang tepat bagi bakteri untuk Tangki aerasi ini. Trial Lab Test sudah dilaksanakan, dan hasilnya cukup baik dan saya hanya perlu Kesempatan untuk resep saya ini pada objek yang sebenarnya.
Saya pun mengajukan Resep saya ini pada Bos saya, dan beliau menanyakan beberapa hal yang intinya mengenai keyakinan saya pribadi terhadap resep nutrisi yang saya buat. Tentunya saya jawab, saya yakin 100% pasti berhasil.
Tantangan Field Test (Uji Sebenarnya dilapangan)
Field test pun dilakukan, dengan memberikan sampel nutrisi yang diberi nama “Nutrimo” ini secara gratis terlebih dahulu. Dosis yang saya perkirakan untuk Tangki aerasi sebesar 40m3 ini adalah 100gr per 2 hari.
Field test pun  berjalan selama 1 minggu dan hasilnya cukup menggembirakan karena secara perlahan dalam waktu yang sangat singkat tersebut, jumlah aktif sludge pada Tangki aerasi tersebut telah bertambah secara massif hingga sang kepala maintenance pabrik menelepon saya untuk meminta penghentian pemberian “Nutrimo” karena jumlah lumpur aktif sudah berlebih. Saya pun tersenyum dan meng-iyakan permintaan kepala maintenance, untuk mengurangi pemberian nutrisi yang dilanjut dengan pemberian surat pada operator wwtp.
Pemberian NUTRIMO dikurangi menjadi 30 gr per-2 hari hingga sekarang, dan hasilnya Tangki aerasi di WWTP customer perusahaan kami memiliki jumlah Lumpur aktif yang stabil.
Penutup   
Mungkin sekian share yang bisa saya bagi kali ini, mudah-mudahan dilain waktu saya bisa membagikan pengalaman saya lainnya.
Oh Iya jangan Lupa untuk melihat artikel terkait lainnya, yang tidak kalah pentingnya. Seperti :
 BTW, Jika rekan-rekan disini yang perlu supplier chemical untuk water dan waste water treatment, atau kontraktor pembuat IPAL dan WTP silahkan kontak saya langsung ya 🙂
Salam Hangat,

Anggi Nurbana, ST.

Bacaan terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *