Contents
Hi, Senang rasanya bisa berjumpa lagi dalam blog Olah-Air.com ini lagi, kali ini saya (Mr. Anggi Nurbana) akan menyampaikan suatu hal yang cukup sederhana namun sangat penting sekali untuk dipahami.
Hal tersebut adalah tentang Perbedaan air limbah dan limbah B3. Kedua hal ini mirip2 tapi sebenarnya perbedaanya sangat luar biasa banyak. Jika seorang apalagi seorang engineer yang mendesain melakukan generalisir terhadap hal ini maka bisa terjadi kekacauan pada proses pengolahan limbahnya. Ga Percaya?? Silahkan coba sendiri !
Definisi Air Limbah dan Limbah B3
Air Limbah, secara mudah dapat dibilang sebagai air yang mengandung limbah. Ingat ya air yang mengandung limbah. Jadi secara nyata kandungan air dalam air limbah tersebut adalah 80-99%. Sehingga polutan atau limbahnya itu sendiri ada dalam jumlah yang sedikit.
Kalau Limbah B3 secara definitif adalah segala zat dari sisa usaha yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang berpotensi meracuni dan mencemari lingkungan.
Aspek penting yang perlu sobat pembaca pahami adalah, Limbah B3 tidak melulu air. Limbah B3 bisa jadi berbentuk padat, gas, ataupun dalam bentuk uap.
Limbah B3 yang harus dikelompokan secara khusus dan dibuang ke penampung limbah B3 adalah limbah B3 yang sama sekali tidak dapat dimanfaatkan kembali. Selain itu limbah tersebut juga tidak dapat diolah ataupun direcyle sehingga bisa digunakan kembali, dan jikalau bisa pun maka memerlukan biaya yang sangat tinggi.
Lihat Juga :
1. Rahasia Menemukan Penyebab Kerusakan di Sistem WWTP
2. Cara Memilih Sistem Reverse Osmosis Yang Tepat
Beberapa Contoh Air Limbah dan Limbah B3
Kalau di rumah sakit, air limbahnya itu adalah air dari hasil pencucian alat praktek dokter, dan dari toilet. Sedangkan untuk Limbah B3 cairnya itu salah satunya adalah Cairan Infeksius seperti darah.
Kalau Di sebuah Pabrik, maka air limbahnya tersebut adalah air yang bersinggungan dangan produk ataupun masuk dalam suatu proses produksi dan keluar sebagai buangan dengan kadar air diatas 80%. Sedangkan Limbah B3 Cairnya adalah salah satunya Cairan yang memiliki kandungan air limbah tinggi sekali dengan perbandingan dengan air bisa lebih dari 20%nya.
Semakin Besar Polutan Maka Semakin Tinggi Nilai Investasi dan Operasional IPAL
Ya, IPAL bukanlah barang murah yang bisa dengan sangat mudah dibuat. IPAL/WWTP adalah suatu sistem yang harus direncanakan secara matang dan dibuat secara presisi agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan standar baku mutu.
Oleh karenanya di awal sebelum mendesain ipal yang harus Anda ketahui adalah seberapa tinggi kandungan pencemar dalam air limbah Anda dan bagaimana dengan presentasinya. Sehingga, jikalau ternyata jumlah air limbah Anda sangat kecil namun kandungan polutannya sangat tinggi maka saya rasa tidak usahlah Anda membuat sebuah IPAL. Cukuplah Anda tampung dan nanti dibuang saja ke penampung limbah B3. Sehingga Anda bisa menghemat Budget dan begitu pula sebaliknya.
Sekian sedikit tulisan tentang perbedaan antara Air Limbah dan Limbah B3, semoga dapat menjadi pemahaman untuk para pembaca sekalian.
Salam Hangat
PS :
Untuk para pembaca yang ingin mendapatkan update ilmu pengolahan air limbah dan juga ilmu lingkungan lainnya maka jangan segan segan untuk menambahkan saya via google plus.