Air Limbah cara mengolah air limbah segregasi air limbah

Mengenal Teknik Segregasi Limbah

Teknik Segregasi dalam Pengolahan Air Limbah

cara tercepat untuk mengolah limbah adalah dengan menghubungi yang berwajib

Selamat malam, mungkin lebih tepatnya tengah malam saat saya menulis artikel ini.
Waktu telah menunjukan jam setengah Dua Belas malam, namun rasanya ada hal mendesak yang ingin sekali saya sampaikan pada para pembaca dalam beberapa hari ini.

Kesibukan dalam melakukan assesment serta perancangan IPAL baru, membuat saya di beberapa bulan belakangan ini menjadi kehilangan waktu untuk berbagi dalam blog olah-air.com ini. Maka dari itu sebelumnya saya meminta maaf yang sebesar-besarnya.

Nah di postingan kali ini kita akan menelisik dahulu suatu anggapan miring yang banyak sekali dianut oleh para pemilik perusahaan yang di perusahaannya terdapat IPAL.

Baik di Perusahaan Manufaktur, Makanan, Tekstil hingga ke ranah jasa seperti Rumah sakit biasanya banyak yang memiliki anggapan berbahaya ini. Anggapan apakah itu?

Anggapan tersebut adalah IPAL = Magic Box!
Banyak yang menganggap segala jenis limbah ketika masuk ke dalam suatu installasi pengolahan air limbah, maka sudah pasti keluar akan menjadi netral dan bersih serta aman untuk dibuang ke lingkungan.

Makanya banyak diantara para pengusaha entah mengerti atau tidak malah dengan seenak-enaknya membuang apa saja melalui saluran air limbah yang dia miliki. Dan hasilnya tentu sudah jelas, bukannya air limbah yang masuk ke dalam baku mutu, namun yang terjadi adalah IPAL menjadi rusak ga karu-karuan.

Lihat Juga : Mengapa Perlu dilakukan Pengukuran DO pada Proses IPAL?

Sudah Terlalu Banyak Contoh, Sadarlah!
Kalau saya mau cerita, maka saya jujur sudah terlalu banyak sekali perusahaan yang saya tengok memiliki anggapan berbahaya seperti diatas tadi. Jadinya awalnya si IPAL ini berhasil mengolah air limbah menjadi air yang layak buang, eh malah air limbah tersebut menjadi bertambah beracun dan tidak bisa diolah dengan sistem IPAL yang ada. Weleh-weleh…

Masak Juga Ada Resepnya, Sama Seperti Suatu Sistem IPAL
Katakanlah Anda akan memasak sayur Asem. Maka yang sudah pasti Anda sediakan adalah asem, melinjo, labu siem, tangkil dan beberapa sayuran lainnya ditambah dengan bumbu-bumbu seperti cabe, bawang, garam dan lainnya sehingga bisa menjadi sebuah sayur asem yang lezat.

Dengan resep yang sudah standar tersebut, apa jadinya kalau saat memasak Anda memasukan bahan yang tidak seharusnya ada di masakan sayur asem tersebut, seperti nanas muda, buah semangka, bulu ayam, kluwek. Maka tentunnya bukan sayur asem lezat yang didapat, tapi malah sayur ga karu-karuan yang tersaji.

Logika yang samapun sebenarnya harusnya dapat kita pahami dalam sebuah sistem pengolahan air limbah. Karena sebuah IPAL sudah mengikuti suatu resep pengolahan tertentu yang dimana kalau resep tersebut ditambahi suatu bumbu dan bahan lain yang jumlahnya besar, maka yang dihasilkan bukan lagi hasil yang sesuai namun akan lebih ke hasil yang amburadul.

Lihat Juga : Tips Menghilangkan Lumut dari Tangki

Kenali Lagi Definisi Air Limbah
IPAL itu artinya adalah Installasi pengolahan Air Limbah, yang artinya adalah hanya air limbah yang boleh atau bisa masuk kedalam installasi tersebut. Dan jika bukan air limbah maka bukanlah tempatnya disana.

Dan kalau berkata air limbah, maka yang dimaksud adalah air dengan kandungan polutan dalam jumlah tertentu namun tidak sampai lebih banyak dari pada jumlah air itu sendiri. Gampangnya kalau air kopi, tentu lebih banyak airnya dari pada kopinya.

Segregasi, apakah itu?

Jika sebelumnya saya sudah menyinggung tentang asumsi ngawur IPAL = Magic Box dan juga Definisi air limbah. maka sudah saatnya kita juga berkenalan dengan yang namanya suatu proses segregasi.

Segregasi secara mudah adalah suatu proses pemisahan material antara jenis satu dengan lainnya. Dan dalam dunia pengolahan air limbah maka hal ini dikenali dengan suatu aktifitas untuk memisahkan satu jenis limbah dengan lainnya.

Ada dua jenis aktifitas Segregasi

Oh iya sebelum melangkah jauh, segala hal yang saya tuliskan disini murni berdasarkan pengalaman dan survei dilapangan. Sehingga tidak ada sumber resmi tertulis yang berupa buku yang akan membahas ini, dan jika Ada berarti kebetulan.

1. Segregasi Bisa dan Tidak
Proses segregasi yang harus dilakukan pertama kali adalah, kita harus memisahkan antara limbah yang bisa diolah dan tidak.
Hal ini bisa dengan beberapa cara, cara yang termudah adalah dengan menggunakan analisa fisik secara kasat mata. Apakah cemaran yang ada bisa dipisahkan dengan cara pengendapan biasa (Dengan atau tanpa chemical) ataukah membutuhkan proses yang sangat panjang.

Cara yang kedua adalah dengan membawa sampel air limbah tersebut ke laboratorium dan melihat polutan apa saja dan berapa tingginya ada di dalam air tersebut. Kalau ternyata jumlah polutan dapat dibilang cukup ekstrem kita bisa langsung saja menyimpulkan limbah tersebut tidak bisa masuk ke dalam IPAL yang sudah kita buat.

2. Segregasi Sejenis atau Tidak
Proses segregasi yang kedua yang bisa kita lakukan adalah dengan memperhatikan jenis air limbah yang kita miliki. Sama dengan mayoritas atau berbeda? Jika katakanlah Anda ada di sebuah pabrik plating dan dimana disana ada proses yang menghasilkan limbah air dengan mengandung Almunium dan satu lagi mengandung Chrom.

Kedua jenis limbah tersebut sudah pasti berbeda, dan tidak bisa disatukan dalam proses pengolahannya karena akan menjadi kacau.

Almunium cukup diolah dengan cara dinaikan ke pH 8 lalu diberikan sedikit koagulan dan flokulan. Sedangkan chrom perlu direduksi terlebih dahulu dengan menggunakan Tio Sulfat.

Makanya untuk kasus-kasus seperti ini, perlu dilakukan segregasi terlebih dahulu.

Nah sekian tulisan saya untuk teknik segregasi pada proses pengolahn air limbah. Semoga dapat menjadi pengetahuan yang cukup berarti bagi rekan-rekan semua.

Untuk mendapatkan Informasi yang lebih Update tentang pengolahan air limbah dan pengolahan air bersih. Silahkan Anda Ikuti saya via google plus. Jadi, kalau ada Update di Blog ini Anda akan menjadi orang pertama yang mendapatkannya.

Klik Disini dan tekan Ikuti.

Kunjungi Juga :
1. Mengenal Water Hammer 
2. Rahasia Korelasi Antara COD dan BOD
3. Cara Mudah Menentukan Nilai COD dalam Air Limbah

Bacaan terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *