Cara Menghilangkan Warna di Air Limbah
Assalammu’alaikum wr. wb.
Apa kabar sobat olah-air.com sekalian? semoga sehat selalu dan diberikan keberkahan dalam setiap aktifitasnya.
Kali ini kita akan membahas tentang warna mewarnai, alias cara menghilangkan warna di air limbah. Proses penghilangan warna di air limbah ini menjadi cukup penting kita bahas karena warna pada air dapat menjadi indikasi penting tentang keberadaan polutan. Baik pollutant tersebut berbahaya ataupun tidak.
Warna Tidak Ada di Baku Mutu Air Limbah?
Kalau kita mau melihat ke dalam standar baku mutu air limbah yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia, ternyata kita tidak menemukan adanya parameter warna yang menjadi patokan buangan air limbah itu sendiri. Makanya, jangan heran kalau banyak perusahaan yang ketika membuang air limbahnya merasa baik-baik saja padahal air limbah mereka masih berwarna pekat.
Pemenuhan Warna Air Limbah Untuk Ketenangan Masyarakat dan Estetika
Sebagai seorang pengusaha, tentunya ingin agar usahanya berjalan dengan langgeng, aman dan damai tanpa ada banyak gangguan dari beragam pihak.
Gangguan tersebut biasanya bukan terjadi tanpa alasan, namun malah bisa menjadi suatu indikasi suatu masalah harus diselesaikan. Karena jika tidak diselesaikan gangguan-gangguan tersebut dapat menjadi sumber kebocoran dana besar dan merugikan bagi perusahaan. Salah satu yang sering dijadikan alat pemerasan ya adalah masalah warna pada air limbah ini.
Warna air limbah yang berbeda dengan warna air pada asalnya atau bahkan bisa berwarna pekat hingga tidak tembus cahaya dapat menjadi suatu polemik di masyarakat. Untuk masyarakat yang berada disekitar bantaran sungai ataupun yang menggunakan sumur dangkal tentunya akan merasakan keresahan yang bukan main.
Masyarakat yang tadinya merasa aman dan nyaman untuk dapat menggunakan air sungai, akhirnya merasa khawatir dan takut untuk menyentuh air yang dulu mereka biasa gunakan tersebut.
Walau dengan sejuta klaim yang telah diberikan oleh para pengusaha dan bagian EHS mereka, dalam otak kita sebagai manusia sehat tentu ragu bahwa air yang berwarna pekat tersebut bisa digunakan Jangankan kita, merekapun yang para pengusaha ataupun pekerja pabrik penghasil limbah itupun pasti takut menggunakannya.
Walau dengan sejuta klaim yang telah diberikan oleh para pengusaha dan bagian EHS mereka, dalam otak kita sebagai manusia sehat tentu ragu bahwa air yang berwarna pekat tersebut bisa digunakan Jangankan kita, merekapun yang para pengusaha ataupun pekerja pabrik penghasil limbah itupun pasti takut menggunakannya.
Lihat Juga : Cara Penanganan Lumpur Aktif Berlebih di Sistem WWTP
Masalah Warna Pada Air Limbah, Harus diatasi!
Yup demi menghilangkan keresahan warga dan juga demi menutup lubang kebocoran dana tutup mulut yang harus perusahaan Anda keluarkan setiap waktu maka solusi yang terbaik adalah dengan menghilangkan warna pada air limbah yang Anda hasilkan tersebut.
Targetnya tidak perlulah hingga benar-benar bening seperti air kemasan, minimal hingga sampai tembus cahaya ataupun warna tersebut hanya nampak seulas saja. Hal tersebut tentu sudah dapat membuat warga sekitar menjadi lebih tenang dan kantong perusahaan juga lebih aman hehehe..
Warna Pada Air, Dari Mana Sumbernya?
Kalau ditanya seperti ini, tentu jawaban saya adalah banyak. Sebab banyak sekali faktor yang dapat menjadi donatur dalam mewarnai air limbah tersebut. Dari mulai TSS, logam berat, zat organik dan lainnya. Yang tentunya tidak dapat kita generalisir.
Namun yang dapat Anda jadikan pegangan adalah, jenis kegiatan apa yang ada di perusahaan Anda sehingga dapat menghasilkan limbah berwarna seperti sekarang?
Dari sana kita tentu dapat menguraikan treatment yang sesuai untuk mengurangi ataupun bahkan menghilangkan warna yang melekat pada air limbah tersebut.
Cara-Cara Menghilangkan Warna di Air Limbah
Untuk dapat menyelesaikan suatu masalah, tentu kita harus menemukan akar masalah tersebut terlebih dahulu agar solusi yang diberikan menjadi efektif. Dan dalam hal ini saya akan coba memberikan beberapa solusinya langsung sedangkan akar masalahnya harus Anda temukan atau anda cocokan dengan solusi yang saya berikan ini.
1. Koagulasi dan Flokulasi
Proses ini cocok untuk sumber warna yang berasal dari TSS. Dimaka ketika endapan turun dan menjadi sludge maka serta merta warna juga akan berkurang intensitasnya.
Proses ini diawali dengan pengaturan pH hingga ke pH koagulasi optimal, lalu ditambahkan koagulan yang sesuai untuk jenis limbah tersebut kemudian dilanjut dengan penambahan flokulan.
Proses ini cocok untuk limbah-limbah sebagai berikut : Limbah Domestik, Limbah Pemotongan Hewan, Limbah Textil (Hilir) dan air limbah lain dengan tingkat TSS yang tinggi.
Lihat Juga : Mengenal Teknik Segregasi Air Limbah
2. Oksidasi
Cara kedua untuk menghilangkan warna pada air limbah ini dalah dengan proses oksidasi. Beberapa zat warna dapat dengan mudah dioksidasikan sehingga rusak dan akhirnya tidak lagi mewarnai air. Beberapa oksidator yang dapat anda coba antara lain ; Hidrogen Peroxida, O-Nascent, Hypochlorit.
Cara ini juga bisa digunakan untuk membantu proses koagulasi dan flokulasi manakala pengotor yang ada dalam air perlu dioksidasikan terlebih dahulu agar bisa diendapkan.
Proses ini cocok untuk ; Limbah Domestik, Limbah Pabrik Makanan dan Minuman, Limbah Farmasi, Limbah Textil.
3. Proses Biologi
Cara ketiga untuk menghilangkan warna, adalah bisa menggunakan proses biologi. Cara ini bisa dipakai khusus untuk kasus warna yang disebabkan oleh zat-zat organik. Warna-warna dari industri farmasi, makanan minuman, serta limbah domestik adalah yang termasuk bisa dengan mudah diurai menggunakan proses ini.
Untuk warna yang berasal dari industri tekstil juga dapat diurai namun hasil penguraiannya tidak akan sebaik dengan dua proses sebelumnya.
Lihat Juga : Cost Dari Sebuah Sistem Reverse Osmosis
4. Absorpsi Dengan Media
Cara keempat ini dapat kita temukan banyak aplikasinya dalam setiap IPAL ataupun WWTP. Warna diserap menggunakan media active carbon ataupun ferolite /manganesse. Untuk activated carbon filter bisa untuk menyerap warna dari zat organik. Sedangkan ferolite dan manganesse bisa kita gunakan untuk menyerap zat anorganik seperti besi ataupun mangan.
5. Bleaching
Teknik kelima dalam menyerap warna yang bandel di dalam air limbah adalah dengan menggunakan bahan kimia bleaching. Teknik ini banyak dipakai untuk warna yang mudah rusak ikatannya menggunakan kaporit ataupun clorin.
Namun untuk warna-warna yang pekat sebaiknya menghindari penggunaan bleach sebab akan berakibat pada naiknya nilai tds dan toksitas air.
Itu dia pengetahuan umum mengenai cara-cara menghilangkan warna pada air limbah. Jika Anda masih memerlukan bantuan seputar pengolahan air limbah. Silahkan ikuti petunjuk dibawah ini.
Salam Hangat,