anggi nurbana kontraktor IPAL Domestik Pengolahan Air Limbah Domestik STP WWTP

Daftar Peralatan Pada IPAL Domestik / STP

Daftar Peralatan Pada IPAL Domestik / STP



Halo sobat pembaca olah-air.com sekalian dimanapun kalian berada, pada postingan ini saya masih akan tetap membahas tentang pengolahan air limbah domestik dan lebih tepatnya pada sisi peralatannya. 

Saya sengaja membahas cukup banyak hal tentang pengolahan air limbah domestik pada kurun waktu yang singkat dikarenakan proyek yang sedang saya garap saat ini kebanyakan adalah proses pengolahan air limbah domestik sehingga ingatan serta ide-ide tentang prosesnya masih hangat dan enak untuk segera dituliskan. 

Oiya, dalam postingan kali ini saya akan membahas list peralatan intinya saja dari sebuah STP atau IPAL Domestik. Sebab kalau mau diberikan variasi tentu saja akan menjadi ratusan daftar tapi saya akan fokus pada 5 peralatan inti yang wajib ain tersedia di IPAL domestik Anda. 

Jadi, apakah Anda sudah siap untuk mengetahui apa saja yang masuk ke daftar ini? Yuk mari kita bahas segera! 


5 Peralatan Wajib Pada IPAL Domestik / STP

1. Tangki STP 
tangkinya terdiri dari 3 chamber yang setiap chamber dihitung teliti

Peralatan atau Equipment pertama yang sudah pasti diperlukan tentu saja adalah tangki STP itu sendiri. Ya tangki IPAL adalah sebuah equipment terpenting dalam pengolahan, sebab tanpa keberadaannya maka mau kita olah dimana coba?

tangki STP yang dikenal di masyarakat luas biasanya terdiri dari dua jenis yakni tangki beton/sipil atau tangki fiber. Kedua jenis tangki ini sama-sama boleh dipakai selama masuk ke dalam standar teknis yang dipersyaratkan (Bisa dilihat di Postingan ini).

Untuk mendesain sebuah tangki STP, kita juga tidak bisa hanya berdasarkan debit satu hari saja (saya biasa temukan ini pada para penjual STP konyol tak berdasar). Sebab tangki STP itu pada intinya terdiri dari beberapa chamber yang ukurannya dihitung berdasarkan teori penguraian tertentu.

Semisal untuk proses equalisasi yang akan membutuhkan volume tiga jam dan proses aerasi yang memerlukan minimal enam jam proses. Pada intinya semua ukuran ini didasarkan pada perhitungan teori yang sudah banyak diakui oleh para praktisi dan juga akademisi.

Untuk lebih detail tentang ukuran masing-masing sekat/chamber STP ini, saya sudah membahasnya di postingan berikut ini : Bagian-bagian Tangki STP IPAL Domestik 

2. Blower dan Diffusser 


kontraktor pembuat ipal domestik

Injeksi udara adalah salah satu hal yang kerap akan Anda temui ketika masuk ke Sistem pengolahan air limbah domestik. Injeksi udara dimaksudkan untuk dapat mensuplai oksigen bagi bakteri agar dapat menguraikan zat organik yang ada pada limbah. Selain itu, oksigen juga diharapkan dapat membantu proses pemotongan ikatan organik yang ada pada air limbah.

Aplikasi injeksi udara di IPAL Domestik biasanya dilakukan dengan bantuan blower yang kemudian ditransmisikan dengan menggunakan diffusser.

Pada Air Blower Udara memasuki pusat impeller yang berputar dan dibagi antara baling-baling impeller. Saat impeler berputar, akselerator udara keluar menggunakan gaya sentrifugal. Udara berkecepatan tinggi ini kemudian menyebar dan melambat di housing blower sekitarnya untuk menciptakan tekanan.

Dua jenis air blower yang biasa kita temukan di sistem IPAL adalah Root Blower dan Ring Blower. Dimana Root blower biasanya lebih banyak dipilih karena tidak terlalu berisik sedangkan Ring Blower dipilih ketika Budget yang murah menjadi tujuan utama.

Untuk dapat memilih kapasitas blower yang tepat, saya juga sudah pernah menuliskannya pada artikel lain di website olah-air.com, Anda dapat membacanya pada Link Berikut ini :

Cara menghitung Kapasitas Blower untuk Pengolahan Air Limbah Organik

Diffusser adalah alat yang bekerja untuk mendifusikan udara dengan ukuran partikel tertentu ke dalam air. Bentuk dan tipe diffusser ini berbeda-beda tergantung dari brand yang Anda gunakan. Dua jenis yang paling umum adalah jenis plate (seperti piringan) dan Tube (seperti pipa). 

digunakan untuk dapat menginjeksikan udara pada air limbah organik tinja

Penjelasan tentang cara menghitung diffusser nanti akan saya sertakan pada artikel lainnya, namun sebenarnya untuk diffusser sendiri sudah dengan mudah dilihat pada tabel yang diberikan oleh vendor ataupun sales diffusser itu sendiri.

3. Pompa Transfer 



Pompa transfer biasa digunakan untuk memindahkan air limbah dari satu titik, ke titik lainnya. terkadang digunakan juga untuk memindahkan kotoran ke wadah penampung.

Dalam pengolahan air limbah domestik, pompa transfer yang paling banyak dipilih adalah dari jenis submersible pump. Submersible pump adalah pompa model celup yang biasa dioprasikan untuk memindahkan air kotor salah satunya adalah air limbah domestik.

Pemilihan kapasitas pompa transfer harus didasarkan pada debit perjam yang dikalikan dua, dengan kata lain kecepatan transfer pompa adalah dua kali lebih cepat dari debit perjam. Hal ini dimaksudkan agar pompa mampu mengatasi beban puncak ataupun fluktuasi input pengolahan jika terjadi lonjakan.

Sebagai bantuan pengamanan untuk pompa transfer, pastikan kita melengkapi tangki STP dengan penangkap sampah. Tujuan penangkap sampah adalah jangan sampai sampah besar masuk ke dalam mesin pompa dan membuatnya macet yang berakibat pada rusaknya sistem IPAL.

4. Pompa Dosing Set dan Mixer 



Pompa dosing adalah pompa yang digunakan untuk dapat menginjeksikan bahan kimia ataupun lainnya dalam jumlah tertentu ke dalam proses pengolahan.

Pompa dosing digunakan jika dosis yang dipakai harus terukur dan tepat, untuk menghindari efek negatif pada proses pengolahan itu sendiri.

Bahan kimia asam, basa, dan desinfektan (kaporit atau klorin) adalah bahan kimia yang paling umum menggunakan dosing pump.

Keberadaan dosing pump biasanya satu set dengan mixernya baik inline (static mixer) ataupun menggunakan vertical agitator. Selain itu, biasanya dosing pump juga hadir bersama dengan tangki penampung bahan kimianya.

Kapasitas dosing pump biasanya ditentukan dari dosis maximal yang diperlukan oleh air limbah tersebut dikalikan dengan dua, Maksudnya adalah agar stroke si dosing pump bisa optimal karena disetting pada angka 50%.

5. Pompa Filter dan Filternya 



Pompa filter digunakan untuk mendorong air limbah masuk ke dalam media filtrasi sehingga kotorannya bisa terserap.

Pompa yang paling banyak digunakan sebagai pompa dorong adalah pompa centrifugal baik yang single stage ataupun multistage. Untuk filternya paling banyak dipilih filter dengan media carbon bercampur dengan sand silica.

untuk cara sizing filter, saya belum buat artikelnya. Tapi kalau sobat pembaca ada Budget untuk investasi otak lewat ikut training, silahkan daftar di Training Saya ya 🙂

Oke sobat pembaca, itu dia 5 Daftar Equipment yang biasa hadir di Sistem pengolahan air limbah domestik. Saya harap dengan adanya tulisan ini Anda menjadi lebih paham bahwa sistem pengolahan air limbah domestik tidak hanya berbicara tentang tangki saja namun masih ada daftar peralatan lain yang dibutuhkan.

Salam Hangat,

Mr. Anggi Nurbana

Bacaan terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *