Pretreatment Pada Proses EDI
Assalammu’alaikum Sobat Olah-air.com sekalian. Apa kabar? Semoga sobat sekalian sehat selalu ya!
Kalau di artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang prinsip EDI beserta beberapa kelebihannya. Maka dari itu dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang pretreatment yang diperlukan oleh EDI itu sendiri.
Pemahaman tentang pretreatment untuk EDI ini cukup penting untuk dapat dimiliki oleh para owner atau pelaku usaha yang ingin memiliki ultra pure water lewat proses EDI. Sebab tanpa pengetahuan ini, bisa jadi EDI yang dimiliki hanya akan bertahan sebentar saja. Karena EDI mengalami kerusakan akibat input air yang belum diproses pre-treatment terlebih dahulu.
Proses pre-treatment ini juga yang sebenarnya membuat cost installasi dari system EDI dibilang lebih mahal sedikit dibandingkan dengan cost installasi pemurnian air menggunakan proses Mixbed Ion Exchange.
Namun jikalau kita timbang dengan pengeluaran operasional dalam jangka waktu panjang, Proses pretreatment ini akan membayarnya dengan memberikan hasil yang lebih stabil dan low cost operasional.
Seperti apa saja sih pretreatment yang diperlukan oleh proses EDI ini. Mari kita simak saja langsung dalam postingan dibawah ini.
a. Clean Water Generator
Pretreatment pertama yang harus dilakukan untuk menjaga kestabilan dari proses EDI adalah dengan adanya Clean Water Generator System Yah istilah mudahnya sih standar water treatment proses.
Tujyan dari Clean Water Generator ini sendir adalah untuk mendapatkan air yang masuk ke dalam standar baku mutu air bersih dan layak digunakan untuk keperluan sehari hari.
Proses dalam Clean Water Generator atau Standar Water Treatment process ini biasaya akan meliputi sedimentasi, eleminasi partikel lumpur (Suspended Solid), penyerapan zat warna, penyerapan hardness dan juga eleminasi bakteri.
Untuk lebih mudahnya dapat melihat skema dibawah ini.
Clean Water Generator dapat dibuat lebih ringkas jika air sumber yang digunakan telah terjamin kualitasnya. Seperti air yang berasal dari WTP kawasan ataupun dari PDAM. Hal ini akan mengurangi proses injeksi chemical untuk koagulasi dan flokulasi, mengurangi sedimentasi dan proses sludge handling. Sehingga proses Clean Water Generator hanya akan berfokus untuk penyerapan pengotor, pengurangan hardness, bakteri dan pengurangan pollutant chlorinse serta ammonia saja.
b. Pure Water Generator
Proses pre-treatment kedua ini sebenarnya sudah biasa dillakukan dibanyak perusahaan. Terlebih untuk perusahaan yang banyak menggunakan air dalam proses produksinya.
Industri Makanan dan Minuman, Industri Farmasi, Industri Plating, Industri Bahan kimia, industry kertas dan lain sebagainya biasanya memerlukan air dengan tingkat kemurnian yang cukup baik.
Pure Water juga biasanya diperlukan dalam mesin boiler dengan tekanan tinggi. Beberapa karakter dari Pure Water dapat dilihat dibawah ini.
Pure water biasanya didapatkan lewat proses filtrasi tingkat dua seperti dengan menggunakan Cartridge filter, Ultra Filtration ataupun nano filtration.
Hasil dari proses RO yang masih memiliki nilai TDS diatas 50 juga dapat digolongkan kepada proses Pure Water Generator.
c. High Pure Water Generator
Proses pretreatment ketiga untuk inlet ataupun feed EDI system adalah High Pure Water Generator. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan inlet yang lebih stabil dan lebih murni dari pada Pure Water.
Ion atau pollutant yang biasa dikontrol dalam proses Ini antara lain :
– Hardness (Baik Calcium ataupun Magnessium)
– Silica
– Chlorine
– Dan Total Dissolved Solid
Seluruh parameter diatur ataupun ditreatment sedemikian rupa sehingga dapat masuk ke dalam standar inlet dari proses EDI.
Tidak jarang, untuk treatment High Pure ini digunakan proses RO dengan system TWO Phase ataupun menggunakan proses Demin Cation dan anion.
Salam Hangat,