Reverse Osmosis adalah suatu sistem untuk memurnikan air dengan menggunakan membrane kerapatan tinggi didorong oleh tekanan tinggi pula. RO atau reverse osmosis memiliki beberapa macam konfigurasi. Dan konfigurasi yang paling banyak digunakan adalah dengan memasang pada single stage.
Apa itu single Stage RO configuration?
Contents
Single Stage Configuration adalah dimana Membrane RO hanya digunakan untuk memproses air dalam satu proses. Maksudnya adalah baik permeate ataupun concentrate (reject) tidak diproses kembali pada sistem reverse osmosis.
Kelebihan Pemasangan Single Stage RO
Kelebihan dari pemasangan sistem single stage reverse osmosis adalah :
a. Paling Umum dan Mudah
Ya, konfigurasi ini adalah yang paling umum dan paling mudah. Dikarenakan kita hanya perlu mengkoneksikan inlet, permeate output dan juga reject output.
Tidak diperlukan koneksi tambahan pada pemipaan masuk dan keluar, yang berarti pekerjaan yang lebih mudah bagi para kontraktor RO maupun SWRO.
b. Hasil Permeate Lebih Stabil
Ya, karena input yang diberikan adalah sesuai dalam hal perhitungan maupun preassure input, maka dari itu hasil yang dikeluarkan juga lebih stabil dalam hal debit maupun nilai tds.
Berbeda dengan sistem multistage yang mengincar debit tinggi, proses single stage mencari kestabilan dalam hal output. Hal ini akan berimbas pada lebih mudahnya maintenance maupun penanganan rejection water.
c. Output Reject Masih Aman
Ya, sistem single stage, tidak memaksa mesin ro untuk mengolah air garam yang dihasilkan dari concentrate. Maka dari itu air yang keluar juga biasanya masih masuk ke dalam baku mutu air limbah di indonesia yang memiliki range TDS max.2000 mg/L. Untuk Anda yang berprofesi sebagai kontraktor wwtp hal ini tentu harus diperhatikan juga.
d. Maintenance Lebih Mudah
karena konfigurasinya lebih mudah dan juga hasil lebih stabil, maka maintenance juga lebih mudah. Lebih jarang juga. Karena konsumsi chemical untuk CIP ataupun untuk daily dosing chemical RO menjadi berkurang. Hal ini cukup penting untuk sistem mesin ro yang dikelola oleh operator yang sedikit dan juga untuk sistem RO yang jauh dari posisi pemantauan.
Kekurangan Pemasangan Single Stage RO
Selain memiliki kelebihan, sistem single stage juga memiliki kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan dalam sistem single stage :
a. Air Yang Dihasilkan Lebih Sedikit
Kekurangan pertama dari sistem single stage ini adalah karena air yang dihasilkan hanyalah 50% dari air yang masuk. Contohnya air yang diproses adalah 100 kubik perjam maka yang menjadi air bersih dan murni hanyalah 50 m3 perjam.
Hal ini akan menjadi masalah bagi perusahaan yang kesulitan air baku ataupun air baku hanya bisa di dapatkan dengan harga yang cukup tinggi seperti di kota-kota besar.
b. Banyak Air Terbuang
Kekurangan lainnya adalah ada cukup banyak air yang dibuang. Sistem Reverse osmosis dengan single stage yang biasa dipasang oleh kontraktor reverse osmosis ataupun perusahaan penyuplai reverse osmosis adalah dengan konfigurasi single stage. Konfigurasi jenis ini akan membuat 50% air terbuang.
Maka dari itu, biasanya untuk mensiasati buangan tersebut, sistem akan dilengkapi dengan penampungan air reject dari RO yang mana bisa digunakan untuk keperluan toilet ataupun lainnya.
Saran Dalam Aplikasi Single Stage RO
Untuk mendapatkan hasil yang optimum dan penghematan, usahakan memasang sistem single stage hanya untuk area dengan air input yang berTDS tinggi. Ataupun untuk aplikasi sistem yang membutuhkan air dengan nilai TDS tidak lebih dari 10 ppm dan harus stabil.
Selain itu harap diperhatikan pemasangan pretreatment pada sistem ini agar keawetan membrane reverse osmosis dan hasil debit dapat terus dipertahankan selama mungkin.