Reaksi Kimia dalam Elektrokoagulasi
ahli air cara kimia cara mengolah limbah elektrokoagulasi

Reaksi Kimia dalam Proses Elektrokoagulasi untuk Pengolahan Air

dalam Proses untuk Pengolahan Air

Reaksi Kimia dalam Elektrokoagulasi

Proses merupakan solusi inovatif untuk pengolahan air limbah, dengan fondasinya pada prinsip-prinsip elektrokimia yang melibatkan tertentu. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam reaksi kimia yang terjadi selama proses , memberikan wawasan yang komprehensif tentang bagaimana metode ini berhasil mengatasi pencemaran air.

1. Prinsip Dasar Elektrokoagulasi

Sebelum kita memahami reaksi kimia yang mendasari elektrokoagulasi, penting untuk mengerti prinsip dasar proses ini. Elektrokoagulasi menggunakan elektroda sebagai katalisator untuk menghasilkan reaksi elektrokimia pada partikel-partikel yang ada dalam air limbah. Dua elektroda yang biasanya terbuat dari besi atau aluminium dicelupkan ke dalam air limbah, dan arus listrik yang diterapkan memicu serangkaian perubahan kimia.

2. Oksidasi dan Reduksi: Proses Elektrokimia Utama

Oksidasi: Selama elektrokoagulasi, elektroda yang positif (anoda) mengalami oksidasi. Ini berarti atom atau molekul pada elektroda kehilangan elektron. Pada anoda, ion-ion logam teroksidasi dan dilepaskan ke dalam air limbah.

Reduksi: Elektroda negatif (katoda) mengalami reduksi, di mana atom atau molekul pada elektroda mendapatkan elektron. Di sini, ion-ion logam di air limbah menerima elektron dan mengendap sebagai partikel yang lebih besar.

3. Pembentukan Senyawa Koagulan

Kunci dari efektivitas elektrokoagulasi terletak pada pembentukan senyawa koagulan selama proses tersebut. Selama oksidasi dan reduksi, ion-ion logam yang terlepas dari elektroda membentuk senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk menggumpalkan zat terlarut dan mengeraskan partikel dalam air limbah.

4. Pencemar Terpanggil: Contoh Reaksi Kimia

Misalkan, dalam industri logam, elektrokoagulasi dapat merespon terhadap logam berat seperti kromium (Cr) yang biasa terdapat dalam limbah. Reaksi kimia yang mungkin terjadi adalah:

Oksidasi (Anoda): 2Cr→2Cr3++6e−

Reduksi (Katoda): 3H2O+6e−→3H2+6OH−

Pembentukan Senyawa Koagulan: 2Cr3++6OH−→Cr2(OH)6

Senyawa ��2(��)6 yang dihasilkan memiliki sifat koagulatif, membantu menggumpalkan dan mengendapkan partikel-partikel logam berat dari air limbah.

Summary

Bacaan terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *